Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Janriko Pasaribu.(foto:mm/ist) |
Hal ini disampaikan, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Toba, Janriko Pasaribu dimana penyebaran maupun kontaminasi penyakit PHMS rabies pada anjing patut diwaspadai dan disikapi secara serius yang disebabkan dari gigitan dan air liur anjing karena mengandung virus Genus Lyssavirus yang menyerang sistem saraf berakit fatal, berdampak kematian.
Juga perlu diwaspadai, penularan yang sering diabaikan apabila luka pada tubuh kita mendapat jilatan dari hewan yang sudah terjangkit rabies, air liur yang mengandung virus akan mencapai otak yang kemudian akan bereplikasi sehingga menyebabkan gejala penyakit yang mematikan.
"Ini sangat penting dicegah sebelum terlambat sehingga menelan korban, melalui penyuntikan vaksinasi rabies untuk anjing peliharaan sejak dini, karena lebih bagus mencegah daripada mengobati," saran Janriko, Kamis (23/11/2023).
Lanjut dia, masyarakat pemilik anjing untuk memberikan daftar data kepemilikan melalui Petugas Kesehatan Hewan (Puskeswan) di setiap kecamatan untuk melakukan pendataan untuk disampaikan kepada dinas pertanian agar dapat kondisikan tahap penyuntikan anjing.
"Setiap kepala keluarga yang memelihara anjing, harus memberikan data tertulis yang disampaikan kepada desa, kemudian petugas akan langsung kerumah warga untuk melakukan penyuntikan. Dampaknya melalui data yang diberikan dinas akan selalu standby atau siap dengan ketersedian vaksin rabies," pungkasnya.
Kemudian sambung Janriko, salah satu upaya untuk menjaga kondusifnya kunjungan wisata, di event internasional Aquabike yang sebentar lagi akan dilaksanakan, pihak kita sudah melakukan vaksinasi rabies untuk anjing masyarakat di kota Balige sehingga pihak pengunjung tidak lagi merasa was-was dengan keberadaan anjing warga jika ada yang berkeliaran.
"Dengan menjamin kesehatan populasi hewan pembawa rabies kita sudah mendukung program kenyamanan kunjungan wisata di Kabupaten Toba. Terlebih saat ini kabupaten kita telah dijadikan sebagai tempat untuk dilaksanakannya beberapa event internasional seperti Aguabike dan F1H2O. Jangan karena hewan peliharaan yang terinfeksi rabies menjadi citra buruk pariwisata kita, berdampak minimnya kunjungan wisata," imbuh Janriko.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan mengimbau kerjasama dari warga Toba untuk menjaga dan merawat anjing peliharaannya dengan baik, memberikan perawatan dan makanan secukupnya, pastikan anjing peliharaan tidak dalam keadaan lapar. Jika ada kelainan segera laporkan, demikian juga jika ada kejanggalan anjing lain yang datang kelokasi kita secepatnya laporkan kepada petugas maupun pemerintahan desa.
"Anjing yang kelaparan lebih rentan terjangkit rabies, sebab akan mencari makanan ditempat yang kotor seperti pembuangan sampah yang mungkin sudah mengandung bakteri maupun virus yang menyebabkan penularan virus rabies," imbau Janriko. (Nimrot)