 |
| Ketua KPPG Deliserdang, Lisa Hayati,SS,M.I.Kom. (foto/ist) |
KETUA KPPG Deliserdang, Lisa Hayati, SS, M.I.Kom, berhasil menyelesaikan pendidikan Magister Ilmu Komunkasi FISIP USU (S2). "Lakukan yang terbaik, Insya Allah hasilnya akan baik", menjadi motto hidup yang ia pegang teguh dalam mengarungi kehidupan.
Sosok ibu dua putri ini berhasil meraih predikat Cumlaude dengan IP 3,84, sekaligus nilai wisudawan tertinggi di Magister Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sumatera Utara (USU) periode II Tahun 2021/2022.
Lisa Hayati dinyatakan lulus bersama 3.335 wisudawan yang dilantik langsung oleh Rektor USU, Dr. Muryanto Amin S.Sos, M.Si, di Auditorium USU, Senin lalu.
Lisa Hayati yang juga Ketua KPPG Deliserdang yang ditemui wartawan usai wisuda mengaku bersyukur karena telah menyelesaikan pendidikan di jenjang pasca sarjana (S2) di tengah berbagai aktifitas yang ia jalani.
Selain bekerja dan berorganisasi, sambung Lisa, ia juga masih mengurus keluarga dan anak-anak yang masih kecil. Ke depannya, ia menyatakan akan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah kepada masyarakat, sebagai bentuk pengabdiannya.
Dia pun mengaku, apa yang telah diraihnya, tak terlepas dari doa dan dukungan keluarga terutama orang tua, teman dekat dan bimbingan para pendidik, dosen-dosen hebat USU yang sangat dikaguminya. Ke depan apa yang telah diraih, diharapkan Lisa dapat membanggakan keluarga dan bermanfaat untuk masyarakat.
“saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan studi pasca sarjana saya, dan memperoleh predikat cumlaude. Terutama ucapan terima kasih kepada orang tua, anak-anak, adik-adik saya, para dosen dan teman-teman, yang selalu memberi support kepada saya,” ujar Lisa.
Sesuai dengan motto hidupnya "Lakukan yang terbaik Insya Allah hasilnya akan baik", buah hati dari pasangan Alm. Mursalim dan Syamsiah akan senantiasa memotivasi dirinya untuk terus berbuat demi kepentingan masyarakat, berupaya memberikan andil menciptakan lapangan pekerjaan. Apalagi saat ini bursa kerja sudah hypercompetitive labour market, serta harus terus bertransformasi untuk merespon disrupsi yang menerpa kehidupan.
“Saya akan terus berupaya mentransformasikan diri sendiri untuk selalu menjadi pembelajar yang tangguh dan transformasi dari warga manual menjadi warga digital. Tentunya sesuai dengan keilmuan yang saya miliki,” ucap ibunda dari Callista Almahyra (10) dan Clemira Teandra (4) ini. (red/ril)
