BANK TERBESAR YANG MODERN DAN INKLUSIF

Sebarkan:
Sunarji Harahap, M.M.
Milad ke-2 PT Bank Syariah Indonesia, Tbk 
PERTUMBUHAN bisnis perbankan syariah pada tahun 2023 disebutkan akan berada di atas rata-rata pertumbuhan perbankan nasional. Apalagi saat ini Islamic ecosystem dan industri halal di Indonesia sedang digencarkan.

Hal ini menunjukkan Bank Syariah saat ini telah dan terus beradaptasi dengan era teknologi yang hidup dengan digitalisasi. Digitalisasi ini pun membuat perbankan syariah bisa bertumbuh dan berkembang memenuhi kebutuhan masyarakat.

Untuk terus tumbuh dan memenuhi kebutuhan masyarakat, PT Bank Syariah Indonesia (BSI) pun mengoptimalkan beberapa pelayanan yang kini bisa dilakukan secara digital. Mulai dari mengoptimalkan BSI Mobile dengan Application Programming Interface (API), pembukaan rekening secara digital, pembiayaan multiguna online untuk ASN, layanan ZISWAF, dan berbagai pelayan lainnya.

Milad ke-2 BSI tahun ini yaitu Tumbuh Seimbang dan Berkelanjutan, dengan filosofi bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar yang modern dan inklusif.

“Di usianya yang ke-2 tahun senantiasa berinovasi dan memperkuat transformasi agar terus tumbuh dengan sehat dan seimbang dalam menghadirkan value dan kebermanfaatan sesuai prinsip-prinsip syariah kepada nasabah, masyarakat luas dan memberi kontribusi yang berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia dan menjadi Rahmat bagi semua

BSI membukukan kinerja yang impresif sepanjang 2022 dengan laba bersih sebesar Rp 4,26 triliun, tumbuh 40,68 persen secara tahunan

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI membukukan kinerja yang impresif sepanjang 2022 dengan laba bersih sebesar Rp 4,26 triliun, tumbuh 40,68 persen secara tahunan (yoy). Pencapaian ini merupakan laba tertinggi sepanjang sejarah berdirinya bank syariah di Indonesia. Memasuki usia 2 tahun BSI telah menjadi market leader dalam industri keuangan syariah di Indonesia, baik dari sisi jaringan, customer based, capital untuk dapat melayani umat dan nasabah.

Indonesia menjadi negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Berdasarkan laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) atau MABDA bertajuk The Muslim 500 edisi 2022, ada 231,06 juta penduduk Indonesia yang beragama Islam. Jumlah itu setara dengan 86,7% dari total penduduk Indonesia. Jumlah yang sangat besar ini harus dimanfaatkan dengan sangat jeli, terlebih ketika kita dapat dengan mudah mengakses teknologi smartphone sebagai dampak kemajuan teknologi digital, dan BSI harus tampil dan terus mengoptimalkan potensi pengembangan Islamic Ecosystem dalam negeri, mulai dari peningkatan literasi keuangan syariah, menyasar ekosistem Ziswaf, masjid, pendidikan, kesehatan dan industri manufaktur lainnya.

Ditahun kedua sejak berdirinya BSI mampu mencetak laba impresif. Pencapaian ini membuktikan strategic response BSI yang tepat untuk meraih pertumbuhan bisnis yang sehat, penghimpunan dana masyarakat, menjaga sustainability pertumbuhan yang fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah, serta menjaga kualitas aset.

Pertumbuhan laba perseroan diiringi dengan meningkatnya aset BSI yang saat ini mencapai Rp 305,73 triliun, tumbuh 15,24% secara year on year. Selain itu, juga ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang sehat dari segmen retail dan wholesale serta didukung oleh peningkatan dana murah, kualitas pembiayaan yang baik, efisiensi dan efektivitas biaya dan fee based income (FBI).

Peningkatan laba bersih juga didorong oleh pencapaian kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp261,49 triliun yang tumbuh 12,11% secara yoy, pembiayaan yang tumbuh 21,26% secara yoy menjadi Rp 207,70 triliun, kualitas pembiayaan yang terjaga baik tercermin dari NPF Gross di level 2,42% serta peningkatan fee based income BSI Mobile mencapai Rp 251 miliar, tumbuh 67% secara yoy.

Hingga Desember 2022, total pembiayaan BSI mencapai Rp 207,70 triliun, dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp 106,40 triliun, tumbuh 25,94% secara yoy. Selain itu, pembiayaan wholesale sebesar Rp 57,18 triliun atau tumbuh 15,80% secara yoy dan pembiayaan mikro yang mencapai Rp 18,74 triliun, tumbuh 32,71% secara yoy.

Meningkatnya pemahaman literasi keuangan syariah di Indonesia, tambah Hery, juga menjadi pendorong pertumbuhan kinerja dan efektivitas layanan digital yang mampu menjangkau nasabah sesuai segmen. "Capaian ini merupakan apresiasi bagi BSI atas kepercayaan nasabah terhadap kinerja positif industri perbankan syariah di Indonesia. Ke depan, perseroan secara kontinu akan lebih agile untuk mewujudkan BSI menjadi top 5 di pasar domestik dan top 10 di level global

Dari sisi likuiditas, BSI mencatat perolehan DPK BSI mencapai Rp 261,49 triliun, yang didominasi oleh tabungan wadiah mencapai Rp 44,21 triliun dan berada di peringkat ke 5 tabungan secara nasional dengan jumlah nasabah BSI mencapai 17,78 juta orang. Pencapaian ini memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) BSI menjadi 1,62%.

Rasio keuangan BSI juga solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Terlihat dari ROE (Return of Equity) sebesar 16,84% dan ROA (Return of Asset) sebesar 1,98%. Selain itu, dari sisi biaya BSI mencatat efektifitas dan efisiensi yang tercermin dari rasio BOPO (Biaya Operasional) menjadi 75,88%.

BSI yakin kinerja positif di tahun 2022 akan terus berlanjut di tahun 2023, apalagi perseroan fokus untuk membangun Islamic Ecosystem dan memperkuat Ziswaf untuk kepentingan umat. "BSI siap membawa babak baru industri keuangan syariah melalui business model layanan keuangan, sosial dan spiritual yang dapat menjawab segala kebutuhan nasabah.

BSI terus menyasar nasabah - nasabah yang memiliki asset pertama, berpenghasilan tetap dan wirausaha. Pada 2022, BSI mencatat segmen pembiayaan konsumer (Griya, Oto, Multiguna) tumbuh melesat. Begitupula dengan wholesale berfokus pada pembiayaan sindikasi dan kolaborasi dengan Pemerintah, dan pembiayaan mikro berfokus pada penyaluran pembiayaan UMKM, KUR dan kolaborasi dengan berbagai lembaga pemerintah.

Efisiensi yang mendorong kinerja perseroan pun didukung oleh akselerasi digital. Hal ini terlihat dari lonjakan jumlah pengguna BSI Mobile mencapai 4,81 juta pengguna atau naik sebesar 39% secara yoy. Jumlah pengguna yang semakin meningkat ini dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang semakin digital savvy dan familiar dengan e-banking channel BSI.

Untuk menjaga kinerja e-channel tetap semakin impresif, BSI terus menyediakan layanan one stop solution BSI Mobile yang mampu menjangkau nasabah di seluruh segmen dengan mengedepankan kemudahan layanan finansial, sosial dan spiritual.

Menutup kinerja tahun 2022, BSI juga menyelesaikan proses rights issue yang memiliki kelebihan permintaan sebanyak 1,4 kali. Pada right issue tersebut BSI mengeluarkan sebanyak 4.999.952.795 saham baru Seri B senilai Rp 5 triliun, sehingga total modal BSI menjadi sebesar Rp 34 triliun. Aksi korporasi ini selain berhasil meningkatkan free float melebihi ketentuan minimum yang berlaku, juga menunjukan kepercayaan investor yang semakin kuat terhadap kinerja fundamental perseroan. Ke depannya, perseroan optimis saham BSI akan bergerak positif seiring dengan kinerja perseroan yang terus tumbuh dari sisi inovasi produk dan digitalisasi layanan.

BSI Dukung Ekonomi Berkelanjutan hal ini dapat dilihat dari  sisi ESG, BSI terus mengimplementasikan environmental, social and governance (ESG) sebagai misi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan Indonesia. Hal itu, diimplementasikan melalui pembiayaan keuangan berkelanjutan mencapai Rp 51,15 triliun dan berkontribusi 24,63% terhadap pembiayaan BSI secara nasional.

Konsistensi BSI dalam penerapan green economy diimplementasikan melalui berbagai aktivitas hijau di antaranya pembangunan gedung BSI berkonsep green building di Aceh, dan penyediaan mesin daur ulang plastik. Dengan penyediaan reverse vending machine BSI telah mengkonversi sampah plastik sebanyak 134.166 botol plastik dan membantu menguransi emisi karbon sebanyak 9.257.446 gram.

BSI juga secara konsisten membangun ekosistem bisnis syariah secara menyeluruh dari hulu hingga hilir sehingga mampu menjadi kesatuan yang solid dan terus tumbuh berkualitas. Selanjutnya, BSI juga menyalurkan dana zakat untuk program kemajuan ummat dhuafa sebesar Rp 141 miliar.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) serius menggarap segmen ritel sebagai salah satu fokus pengembangan bisnis BSI pada 2023. Strategi ini dilakukan sebagai kesinambungan pencapaian tahun 2022 dimana bisnis retail memberikan kontribusi besar pada perseroan.

Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan retail, BSI terus berinovasi dengan terus mengembangkan BSI Mobile yang bertujuan memberikan layanan digital kepada nasabah. Bank Syariah Indonesia harus terus berinovasi untuk menciptakan produk dan layanan yang mengedepankan uniqueness dari prinsip syariah dan kebutuhan nyata dari masyarakat. Untuk itu, diperlukan pembentukan semacam working group yang beranggotakan praktisi perbankan syariah untuk berdiskusi bersama-sama mengenai inovasi produk yang dikembangkan. Kelangsungan program sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Hal ini sangat diperlukan untuk menggugah ketertarikan dan minat masyarakat untuk memanfaatkan produk dan layanan perbankan syariah. Penulis berharap perbankan syariah harus terus belajar berinovasi dengan era generasi z saat ini.

Perbankan syariah yang semakin hari perkembangannya semakin kuat dan stabil dan semakin dikenal oleh masyarakat. Bukan hanya untuk kalangan umat Islam saja, melainkan juga kalangan non muslim. Sehingga bisa kita prediksi peluang perbankan syariah kedepannya bisa terbilang amat besar. Peluang yang besar dan terbuka lebar bagi perbankan syariah di Indonesia, merupakan sesuatu yang benar-benar harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Pada usianya yang masih relatif muda, kehadiran perbankan syariah di Indonesia sungguh memberikan segudang harapan bagi umat, akan terciptanya kehidupan perekonomian nasional yang berkah, sehingga dapat disimpulkan bahwa perkembangan perekonomian perbankan syariah dimasa depan mempunyai peluang yang sangat besar dan mampu membantu kestabilan perekonomian negara. Meskipun dengan banyaknya tantangan yang ada perbankan syariah akan tetap terus berkiprah, akan tiba saatnya, dimana masa depan bank syariah menjadi 'primadona' yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional bahkan internasional.

Akselerasi digital menjadi kunci kami untuk terus bergerak mengikuti perubahan perilaku nasabah yang serba dinamis, cepat dan aman. PENULIS MENDUNIA Mengucapkan Selamat Milad BSI ke 2..Terus Berinovasi, Jayakan Ekonomi Syariah Dunia

Sunarji Harahap, M.M.

Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara/Guru Best Teacher SMA Unggulan Al Azhar Medan/Penulis Mendunia/Pengamat Ekonomi/Pemerhati Ekonomi Syariah/Ketua Dewan Penasehat FOGIPSI Sumut 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com