![]() |
Para juara I hingga juara V OlympiAR 2022 berfoto bersama dengan PTAR.(foto:mm/ist) |
Tim ini pun berhak membawa pulang hadiah uang tunai Rp50 juta dan kesempatan magang selama tiga bulan di Tambang Emas Martabe di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut).
Juara kedua diraih oleh tim Sylvite dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan berhak atas hadiah uang tunai Rp30 juta. Sedangkan, tim Enargite dari UPN Veteran Yogyakarta menyabet juara ketiga dan berhak membawa pulang hadiah uang tunai Rp20 juta.
Sementara posisi keempat ditempati tim Niccolite dari ITB, dan posisi kelima diduduki tim Vermicullite dari Universitas Jenderal Soedirman. Dua tim ini meraih masing-masing uang tunai senilai Rp5 juta.
Babak final serta pengumuman dan penganugerahan pemenang OlympiAR 2022 bagi mahasiswa jurusan tambang, geologi, dan teknik tingkat nasional ini digelar di Yogyakarta pada 1 April 2023.
Pada gelaran perdana OlympiAR bertema “Mineral Discovery, Unearthing Sustainable Future” dan diikuti 72 tim dari 26 universitas di Indonesia ini, PTAR berkolaborasi dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) yang diketuai STJ Budi Santoso.
Menurut Wakil Presiden Direktur PTAR, Ruli Tanio, OlympiAR yang akan digelar setiap dua tahun ini merupakan wujud komitmen PTAR untuk mencetak generasi muda berprestasi yang berkontribusi dalam penerapan konsep pertambangan berkelanjutan di Indonesia. Sebagaimana hal itu sejalan dengan komitmen PTAR dalam mengimplementasikan praktik pertambangan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.
"Tidak hanya menjadi medium bagi mahasiswa untuk belajar dan meningkatkan intelektualitasnya di bidang pertambangan, OlympiAR juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk meningkatkan soft skill, seperti keterampilan memecahkan masalah, berpikir kritis, manajemen tim, disiplin, dan bersikap sportif," ujar Ruli.
Ruli mengharapkan, OympiAR bisa membantu mahasiswa siap terjun ke dunia kerja dan PTAR akan terus berupaya memperkuat dan mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia.
"Karena PTAR yakin, pendidikan adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperkuat kualitas sumber daya manusia, dan menurunkan angka kemiskinan," tutur Ruli.
Sementara itu, Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, menjelaskan sejak OlympiAR 2022 disosialisasikan pada November 2022 dan diresmikan pada 17 Desember 2022, sebanyak 223 mahasiswa dari 26 universitas di Indonesia mengikuti kompetisi ini.
“Ini membuktikan, semangat dan antusiasme mahasiswa mengikuti OlympiAR 2022 sungguh besar. Gagasan yang mereka hasilkan, yang sejalan dengan topik keberlanjutan di pertambangan, dan telah diuji oleh para akademisi dan praktisi, juga luar biasa,” ujar Katarina.
OlympiAR merupakan bagian dari Program E-Coaching Jam (ECJ), yaitu forum diskusi dan berbagi pengetahuan praktis antara para ahli dan praktisi dengan mahasiswa secara online dan offline.
Sejak gelaran perdana dimulai pada 2014, hingga saat ini ECJ telah menjembatani diskusi lebih dari 45 ahli pertambangan serta lebih dari 3.500 mahasiswa di Indonesia.
“Melalui ECJ, kami berupaya menstimulus perkembangan ilmu dan wawasan tentang dunia tambang serta memfasilitasi peningkatan mutu akademis para mahasiswa, melalui pertukaran gagasan, penelitian terbaru, dan kasus terkini, agar mahasiswa lebih percaya diri dan siap memasuki industri pertambangan,” tukas Katarina.
Bersamaan dengan Penganugerahan Pemenang OlympiAR, PTAR menggelar ECJ dengan mengusung tema “Rock Your Way to Becoming A Professional Miner” serta menghadirkan Expert Coach Janjan Hertrijana yang merupakan Principal Geologist PTAR, dimoderatori oleh Dosen Departemen Teknik Geologi UGM, Arifudin Idrus. ECJ kali ini dipadati sekitar 200 mahasiswa dari berbagai universitas di Pulau Jawa.
Bila OlympiAR ditujukan untuk pelajar perguruan tinggi se-Indonesia, maka di tingkat pendidikan dasar dan menengah, PTAR juga menggelar Olimpiade Sains Tingkat Guru dan Siswa jenjang SMP/sederajat dan SMA/sederajat se-Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), yang diikuti 563 orang. (jhonny simatupang)