 |
| Sanggar tari Sihoda gelar penggalangan dana menari di depan kantor DPRD Pematangsiantar, Sumatera Utara. (mm/ist) |
Founder Sihoda Laura boru Sinaga, mengatakan sangat bersyukur mendapat banyak dukungan dan bantuan untuk bisa tampil dalam festival di Turki.
"Menari selama 12 jam, capek iya pasti. Tapi bersyukur, terimakasih khususnya kepada Bapak Bane yang sudah memfasilitasi juga memberikan ide kepada kami. Fasilitas jalan kepada kami hingga kami bisa mencapai impian membawa nama Siantar-Simalungun ke ajang internasional," katanya, Senin 13 Juni 2022.
Kolaborasi penggalangan dana untuk Sihoda berawal dari pertemuan Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bane Raja Manalu dengan tim Sihoda pada acara diskusi bersama Asosiasi Pegiat Kopi (Aspekop) di Pematangsiantar, sepekan lalu. Sihoda tampil dalam acara tersebut dengan harapan bisa mengumpulkan dana dari peserta yang hadir untuk memenuhi kebutuhan mengikuti kompetisi internasional.
Kemudian muncul gagasan Bane agar dilakukan aksi pengumpulan dana yang lebih maksimal. Kata dia, daya juang itu penting. Tidak ada pencapaian yang datang tiba-tiba. Jangan hanya bermimpi, tapi harus berani mengeksekusi.
"Kita harus dukung anak-anak muda yang bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya. Ini sebuah prestasi, sebuah kebanggaan untuk diwujudkan, yang menjadi ringan jika dilakukan secara bergotong royong," kata Bane.
"Saya doakan tim Sihoda dan generasi muda Siantar-Simalungun bisa menggapai mimpi meski banyak keterbatasan. Dan ingat, tak ada kita yang berangkat dari kampung karena kisah kemewahan. Rata-rata orang kampung pasti orang tua kita petani. Dan ibu saya juga seorang petani," sambungnya.
Pada Agustus 2021, tim sanggar Sihoda tampil di Festival Folk Dance di Yalova, Turki, dan memboyong dua piala. Pada tahun ini, Sihoda kembali memperoleh undangan dari CIOFF untuk mewakili Indonesia mengikuti, "8th Golden Furniture Folk Dance Competition" pada 16- 20 Juli 2022 di Inagol, Turki. (joenainggolan)
