 |
| Kades Kota Galuh, Narasumber dan peserta pelatihan berpoto bersama. (foto/ist) |
Pelatihan dihadiri Kepala Desa (Kades) Kota Galuh Surya Bima, narasumber dr Khairunnisa Riyanti, Tokoh Peduli Stunting Budi Sumalim, SE, Tokoh Masyarakat serta peserta pelatihan Stunting.
Kades Kota Galuh Surya Bima menyambut baik digelarnya Pelatihan Stunting yang langsung melibatkan masyarakat setempat. Ia bersama seluruh perangkat desa berkomitmen mendukung program pencegahan penanggulangan Stunting sebagai upaya untuk mewujudkan generasi emas bagi anak-anak di masa mendatang. "Kami Pemerintahan Desa Kota Galuh sepenuhnya mendukung program Penanganan Stunting di Sergai," ujarnya.
Narasumber dr Khairunnisa Riyanti menyampaikan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun (Balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) mulai dari janin hingga anak berusia 23 tahun.
Dalam upaya penurunan stunting maka pemerintah meningkatkan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil maupun balita di Puskesmas/ posyandu sesuai dengan proses yang ketat, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, suplemen vitamin bagi ibu menyusui, dan pemberian makanan pendamping ASI.
Senada disampaikan Tokoh Peduli Stunting Budi Sumalim SE bahwa upaya penanganan Stunting ini harus dimulai dari masa pra nikah agar calon ibu memiliki kesiapan selama masa hamil hingga 1000 hari kehidupan. Untuk itu untuk menjaga tumbuh kembang anak di masa ibu hamil dibutuhkan suplemen. Fitbumino ini sangat tepat bagi ibu hamil dan anak.
"Langkah pencegahan stunting ini dibutuhkan segera mengingat dari data riset Indonesia masuk urutan ke 2 Asia Tenggara dan urutan ke 5 Dunia beban Stunting tertinggi", pungkasnya. (rasum)
