Revitalisasi Kota Lama Kesawan Akan Lebih Baik dari Kota Tua Semarang

Sebarkan:
Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau proses revitalisasi kota lama kesawan Medan. (foto:mm/ist)
MEDAN (MM) - Terhitung sejak 8 Juli 2022, revitalisasi Kota Lama Kesawan dimulai guna mewujudkan keinginan Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk menjadi kawasan yang dahulunya merupakan pusat perdagangan, pemerintahan dan hiburan ini sebagai cagar budaya, wisata kuliner sekaligus menjadi ikon baru Kota Medan.

Revitalisasi dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI dengan nama Proyek Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kota Lama Kesawan. 

Berdasarkan data Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Sumut, waktu pelaksanaan pengerjaan 510 hari mulai 8 Juli 2022 sampai 29 Nopember 2023 dengan waktu pemeliharaan 365 hari.

"Pekerjaan dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) serta dengan pengawasan Konsultan Manajemen Konstruksi PT Citra Diecona KSO PT Epadascon Permata," kata Nurasyiah YS ST, selaku Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Kawasan Permukiman.

Nurasyiah menjelaskan, ada pun ruang lingkup pengerjaan Proyek Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kota Lama Kesawan meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan revitalisasi  saluran drainase, pekerjaan utilitas serta pekerjaan koridor dan kawasan jalan.

Untuk pekerjaan persiapan, jelas Nurasyiah, meliputi gambar shopdrawing dan asbuilt, foto progres kemajuan pekerjaan, K3, pengadaan sumber air bersih, pengadaan tenaga listrik, mobilisasi, transportasi, peralatan dan bahan serta pekerjaan persiapan.

Pekerjaan revitalisasi saluran drainase meliputi pekerjaan pembersihan saluran, drainase gameente 2021, pekerjaan saluran pembuangan utama, pekerjaan saluran pembuangan sekunder, pekerjaan saluran di bawah trotoar Jalan Stasiun Kereta Api - Jalan Pulau Pinang, pekerjaan pembuatan dan pemasangan tutup manhole serta pekerjaan box culvert (100 x 90 cm x 8 meter).

Sedangkan pekerjaan koridor dan kawasan jalan, ungkap Nurasyiah, meliputi Jalan Balai Kota, Jalan Bukit Barisan dan Jalan Pulau Pinang. Kemudian, imbuhnya, Jalan Ahmad Yani, Jalan Perniagaan-Jalan Kereta Api, serta Jalan Masjid-Jalan Hindu.

Nurasyiah menjelaskan capaian progres pengerjaan fisik pembangunan infrastruktur permukiman kawasan Kota Lama Kesawan, yaitu pengerjaan fisik di Jalan Ahmad Yani sudah mencapai 66,36 persen, Jalan Ahmad Yani VII 69,09 persen, Jalan Ahmad Yani VII (Gedung Warenhuis) 70,42 persen, Jalan Perdana 60,80 persen, Jalan Balai Kota 47,95 persen, Jalan Perniagaan 68,82 persen, Jalan Palang Merah 53,78 persen, Jalan Hindu 52,59 persen serta Jalan Masjid 58,72 persen.

Yang menjadi kendala dalam mendukung kelancaran pengerjaan, jelas Nurasyiah, lokasi kawasan Kota Kesawan berada di pusat kota dengan arus sangat padat dan di posisi pedagang kaki lima. Ditambah lagi, imbuhnya, jelang puasa dan Lebaran, lokasi pekerjaan dipastikan padat pengunjung.

Dengan revitalisasi yang dilakukan ini, Nurasyiah optimis bisa mengubah kawasan Kota Lama Kesawan jauh lebih baik lagi, termasuk dari Kota Lama Semarang. "Guna mewujudkan itu, tentunya dibutuhkan dukungan dari Pemko Medan, terutama masyarakat Kota Medan, terkhusus lagi warga sekitarnya," harapnya. (nasti)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com