 |
| Kuasa hukum korban, Dedi Daulay SH. (foto/ist) |
Atas kejahatan ini, orang tua korban didampingi kuasa hukumnya Dedi Daulay SH membuat laporan resmi ke Mapolda Sumut, kemarin.
Dedi Daulay SH menceritakan, dalam kasus ini pihaknya melaporkan anak di bawah umur berinsial MD (12) atas kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan korban kliennya berinsial FH dan NR masing-masing berstatus pelajar Kelas II SMP di Medan. “Akibat kejahatan ini, kedua korban mengalami trauma dan malu untuk kembali ke sekolah,” ujar Dedi Daulay.
Sebelumnya, sambung Dedi, para korban sempat dilaporkan hilang oleh orang tuanya karena empat hari tidak pulang ke rumah. Namun ternyata, korban diajak jalan-jalan dan makan mie oleh pelaku MD. Selanjutnya menurut korban, mereka dibawak ke salah satu hotel dan sempat disekap selama 4 hari.
Selama di hotel itu, korban disuruh melayani pria hidung belang yang berstatus pengusaha. “Korban sempat menolak dan melawan, namun tak berdaya. Akibat kejadian ini korban trauma,” katanya.
Dijelaskan Andi, korban FH dan NR mengalami kasus yang sama dengan waktu berbeda, namun kejadiannya sama dengan orang yang sama yaitu MD.
“Mereka tidak saling kenal dan setelah kami pertemukan ternyata pelaku mucikarinya sama yaitu MD. Kasus ini terjadi pada bulan Maret dan April,” ujarnya.
Modus yang menimpa keduanya sama-sama diajak jalan-jalan, kemudian diajak ke hotel dan tak berapa lama datang pria hidung belang masuk ke kamar dan memaksa korban untuk berhubungan badan.
“Kami berharap, kasus ini diungkap sejelas-jelasnya, termasuk pria hidung belang agar diseret ke pengadilan. Ini jelas kejahatan terhadap anak. Diluar kasus ini, sedikitnya ada 5 korban yang mengalami nasib yang sama,” pungkasnya. (abdul meliala)
