 |
| Bupati Deliserdang Asriluddin Tambunan dan Wakil Bupati Lomlom Suwondo. (foto/ist) |
Bupati dan Wabup Deliserdang pada kesempatan ini secara resmi juga membuka Ramadhan Fair yang ditempatkan di Plaza Kuliner, sekaligus memberikan santunan sembako kepada anak yatim piatu dan warga kurang mampu.
Selanjutnya kegiatan diisi dengan tausyiah yang diisi oleh Ustadz Awaluddin Pulungan sekaligus buka puasa bersama.
Bupati Asriluddin Tambunan di hadapan seluruh OPD, Camat, serta masyarakat yang hadir menyampaikan terima kasih kepada Sekretariat Daerah (Sekda) serta seluruh OPD yang hadir.
"Tadi saya membuka Bazar Ramadhan Fair di Plaza kuliner, dan berbuka puasa. Harapannya ini menjadi salah satu titik awal membangun Deliserdang. Untuk itu tetap kita jaga kekompakan dalam membangun Deliserdang ke depan," kata Asriluddin.
"Terima kasih penyambutan yang luar biasa. Setelah ini besok kita akan melanjutkan apel pagi, kemudian acara di DPRD Deliserdang, dan Rapat Perdana bersama seluruh staff. Delapan hari retreat bersama bapak Presiden RI Prabowo Subianto menjadi tolok ukur pembangunan Deliserdang Tahun 2025 yang keseluruhan harus selaras dengan Asta Cita pembangunan," terangnya.
Sementara itu Wabup Deliserdang Lomlom Suwondo menegaskan, bahwa hari ini hadir wajah-wajah tangguh membangun Deliserdang. Sehingga kita tetap solid membangun Deliserdang sesuai dengan cita-cita bersama. Untuk itu mari tegak lurus bersama Bupati Deliserdang dalam mencapai cita-cita dan tujuan bersama membangun Deliserdang," ujarnya.
Sebelumnya Syahdin Setia Budi Pane, Camat Galang, dalam prosesi mangupah - upah ini menyampaikan, bahwa tiga telur yang ada di dalam tampah itu menggambarkan sebagai seorang Bupati Deli Serdang dapat membina Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan anak-anaknya. Kemudian, Dapat mengayomi masyarakat yang dipimpinnya, dan membangun kemitraan dengan pihak swasta.
Simbolisasi ayam menggambarkan kemana bapak Bupati berjalan maka anak-anaknya akan mengikutinya dalam menjalankan program Deli Serdang Lima Tahun Kedepan.
Sementara itu Udang menggambarkan jika berjalan selalu lurus tidak pernah menoleh kebelakang, dimana yang lalu jadikan kenangan, kedepan adalah harapan", pungkasnya. (rasum)
