 |
| Ketum PKB Muhaimin Iskandar dalam apel Banser di Kabupaten Jember, Jawa Tengah. (foto:mm/ist) |
Muhaimin Iskandar mengingatkan peran penting Nahdlatul Ulama (NU) dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa Indonesia. Menurutnya, NU saat ini tidak boleh hanya jadi pelengkap, namun menjadi penentu dan pemimpin.
“NU bukan hanya pelengkap, bukan hanya penopang. NU harus menjadi penentu dan pemimpin jalannya perbaikan dan perubahan bangsa. Saatnya kita bukan saja menjadi kunci, tapi menjadi pemegang kunci pengendali perbaikan kemaslahatan dan penyempurnaan kehidupan kebangsaan kita,” tegas Muhaimin.
Keponakan Presiden ke-IV KH Abdurraahman Wahid (Gus Dur) ini juga meminta kepada semua warga nahdliyyin agar merapatkan barisan dan berkonsolidasi untuk berperan lebih luas dalam semua level kebijakan dan kekuatan.
Muhaimin optimistis pada 2024 mendatang akan menjadi penentu kebaikan jika NU bersatu menjadi satu kekuatan dan tak mudah diombang-ambing keadaan. "Insya Allah, pada 2024, kitalah yang akan menentukan kebaikan dan kemaslahatan bangsa kita,” katanya.
Gus Muhaimin menambahkan, NU bukan saja tumpuan harapan banyak orang, tetapi harus menjadi pemegang kunci kemaslahatan. Namun, komitmen itu ia sebut harus dipegang teguh seluruh kader NU agar kemaslahatan umat betul-betul dapat diwujudkan secara optimal.
“Apakah kita siap menjadi kunci? Hari ini dan ke depan, Nahdlatul Ulama tidak boleh hanya menjadi kunci, tapi pemegang kunci kebaikan dan perbaikan bangsa,” pungkas Gus Muhaimin. (red/ril)
