Trend Harga Minyak Dunia Meningkat, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Terpenuhi

Sebarkan:

Pertamina terus mencermati kenaikan harga minyak mentah dunia dan dampak-dampak strategis. (foto/ist)
JAKARTA - Kenaikan harga minyak mentah dunia hariini tembus USD 110 per barel, menyusul konflik Rusia-Ukraina yang kian memanas. Harga minyak mentah dunia ini tertinggi sejak tahun 2014, yang rata-rata mencapai USD 93,17 per barel. 

Kenaikan harga minyak mentah dunia yang disebabkan perang antara Rusia dengan Ukraina, maka Presiden Jokowi meminta agar kenaikan harga minyak ini harus diwaspadai untuk mencegah terjadinya kelangkaan energi. 

"Kelangkaan energi. Dulu sebelum perang harganya naik karena kelangkaan. Ditambah perang (harganya) naik lagi. Sekarang harga per barel sudah di atas 100 US Dollar yang sebelumnya hanya 50-60 (dollar AS)," ujar Jokowi, Selasa kemarin.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan Pertamina terus mencermati kenaikan harga minyak mentah dunia dan dampak-dampak strategisnya. 

Namun yang pasti, Pertamina berupaya menjaga pasokan BBM dan LPG nasional, menjamin distribusi BBM dan LPG tersebut sampai ke seluruh masyarakat Indonesia serta memastikan keberlanjutan ekosistem energi nasional di tengah tantangan harga minyak mentah dunia yang terus melambung ini. 

“Kegiatan operasional Pertamina dari hulu, kilang sampai hilir, tetap berjalan dengan baik untuk menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Fajriyah.

Menurut Fajriyah, dengan upaya ini, maka Pertamina memastikan ekosistem migas nasional juga dapat berjalan dengan baik agar terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Dengan dukungan stakeholder, Pertamina akan terus meningkatkan kinerja menghadapi tantangan dinamika energi global dan transisi energi  dunia agar menjamin ketahanan dan kemandirian energi nasional yang sangat diperlukan untuk  pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” tandas Fajriyah. (arie/ril)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com