Saat kedatangan komisi III, segala jenis aktivitas di sana tampak terhenti. Para pekerja hanya duduk diam, berbincang pelan. Sesekali pandangan mereka melihat Anggota DPRD Siantar dari kejauhan. Begitu juga dengan mesin molen yang ada di sana, seketika berhenti.
Denny Siahaan meminta agar proses pekerjaan pembangunan gedung yang diduga akan menjadi tempat komersil itu segera dihentikan sementara, sampai proses terbitnya PBG bangunan tersebut.
"Kita berharap kepada Satpol PP agar benar-benar melaksanakan tugasnya, melakukan tindakan terhadap bangunan-bangunan seperti ini," kata dia, di depan anggota Satpol PP Siantar yang turut dalam sidak tersebut.
Di depan Komisi III, sejumlah anggota Satpol PP juga mengaku telah melayangkan surat pemberhentian pekerjaan sampai izin PBG bangunan tersebut keluar sekitar 3 minggu yang lalu.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Siantar Astronout Nainggolan menuturkan, setiap bangunan yang akan dibangun terlebih dahulu memperhatikan dampak sosial lingkungan di sekitarnya. Seperti menimbukan kebisingan, terganggunya arus lalu lintas, terganggunya hubungan sosial antar masyarakat.
"Setahu saya, daerah ini bukan wilayah komersial. Tapi daerah pemukiman," ucapnya.
Salah seorang pejabat di Dinas PUPR Kota Siantar Aldi Simanjuntak juga mengakui izin PBG bangunan tersebut belum keluar. "Kita juga sudah meminta untuk (pekerjaan pembangunan) berhenti dulu. Mereka masih mengurus izinnya," ucapnya kepada sejumlah wartawan.
Usai sidak, sejumlah anggota DPRD Siantar itu meninggalkan lokasi bangunan. Namun tak berapa lama, terlihat para pekerja kembali melanjutkan pekerjaan bangunan. Bahkan, seorang pekerja mengatakan kepada wartawan agar mengambil foto mereka. (Joenainggolan)
