ASAHAN (MM) – Ribuan masyarakat menghadiri ceramah kebangsaan bersama Miftah Maulana Habiburrahman atau yang kerap disapa Gus Miftah di lapangan Adhi Pradana Mapolres Asahan, Selasa (16/8/2022).
Ceramah kebangsaan dihadiri Wadir Intel Polda Sumut AKBP Jonson Hasibuan, Kapolres Asahan, Bupati Asahan H. Surya BSc, Wakil Bupati Taufik Zainal, Plt Wali Kota Tanjungbalai, dan unsur Forkopimda.
Bupati Surya mengatakan, Asahan merupakan kabupaten majemuk yang masyarakatnya terdiri dari 14 etnis. “Kita patut bersyukur, semua bisa damai dan rukun dalam persatuan walaupun berbeda etnis, budaya, agama dan kepercayaan,” kata Bupati Surya.
Tentunya, sambung Bupati Surya, persatuan dan kesatuan ini dapat terjaga, berkat kerjasama dan sinergitas antar unsur Forkopimda bersama dengan masyarakat.
“Kemajemukan masyarakat Asahan adalah kekuatan utama dalam menjalankan program-program pembangunan, bila tetap rukun dan damai dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berbhinneka Tunggal Ika,” ujar Bupati Asahan.
Surya mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa merawat kebhinekaan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.
Sementara, Gus Miftah menyampaikan, untuk menjadi bangsa yang besar, seluruh elemen masyarakat haruslah menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut Kemerdekaan Negara Indonesia dengan mengorbankan harta dan jiwa mereka.
Dirinya juga menambahkan, bahwa hanya dengan persatuan dan kesatuanlah, para pahlawan dapat berhasil merebut kemerdekaan. Karenanya, masyarakat harus belajar tentang pentingnya arti persatuan dan kesatuan agar dapat mengisi kemerdekaan dengan hal – hal yang positif.
Untuk itu, Gus Miftah mengajak seluruh jamaah agar tetap menjaga toleransi dalam beragama, saling menghargai satu dengan yang lain, serta tidak termakan oleh isu ataupun opini yang dapat memecah persatuan dan kesatuan dengan berdalihkan perbedaan suku, agama, ras dan golongan.
“Karena Ideologi Negara kita, Pancasila hadir sebagai pemersatu, untuk itu, jadikan perbedaan yang kita miliki sebagai pemersatu kita, bukan menjadi suatu perpecahan diantara kita, karena sejatinya perbedaan yang kita miliki adalah kekuatan terbesar dari Bangsa kita," tegas Gus Miftah. (ismanto)