OJK Sumbagut: Sektor Jasa Keuangan di Sumut Dorong Pemulihan Ekonomi

Sebarkan:

MEDAN (MM) – Tahun 2022 merupakan tahun pemulihan bagi Indonesia, baik sisi kesehatan, ekonomi pasca dampak Covid-19. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Yusuf Ansori dalam acara “Media Talk” bersama media di Medan, Rabu kemarin.

Hal yang menggembirakan sambung Yusuf, tren pemulihan terus berlanjut di tengah pelemahan ekonomi dan inflasi global yang tinggi, pengetatan kebijakan moneter yang agresif dan peningkatan tensi geopolitik yang berkepanjangan.

“Dari sektor perbankan, perkembangan kredit pada Agustus 2022 tumbuh relatif stabil 10,62 persen yoy, utamanya ditopang oleh kredit jenis modal kerja yang tumbuh sebesar 12,19 persen yoy,“ terangnya.

Selain itu, dari sektor Perbankan, IKNB dan pasar modal di Sumatera Utara menunjukkan perkembangan yang baik. Secara umum, stabilitas sektor jasa keuangan Sumatera Utara yang terdiri dari 110 entitas perbankan, 84 entitas pasar modal dan 188 entitas IKNB, pada posisi Agustus 2022 sudah memperlihatkan perkembangan yang baik sehingga dapat terus berperan besar dalam mendorong pemulihan ekonomi provinsi, khususnya pada kinerja intermediasi perbankan yang secara stabil bertumbuh positif..

Sementara, kredit produktif bank umum meningkat, profil risiko tetap terjaga. Di mana sektor perbankan Sumatera Utara yang terdiri dari 2 bank berkantor pusat, 56 bank berkantor cabang dan 53 BPR/BPRS pada Agustus 2022 terpantau bergerak pulih. Total aset tercatat sebesar Rp 323,15 Triliun dengan pertumbuhan sebesar 4,81% yoy. DPK juga bertumbuh sebesar 4,75% yoy menjadi Rp 299,65 Triliun.

Disamping itu, penyaluran kredit/pembiayaan terus melanjutkan tren pertumbuhan positif sebesar 4,21%% yoy dengan total penyaluran Rp223,52 Triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh kredit produktif bank umum sebesar Rp158,01 triliun atau 71,23% dari total kredit, yang bertumbuh 3,23% yoy.

”Di saat kredit dapat didorong untuk bertumbuh, profil risiko perbankan juga tetap dapat dijaga dengan baik, tercermin dari rasio NPL gross yang turun hingga di bawah 3%, yaitu sebesar 2,66%,“ kata Yusuf.

Sementara itu, Porsi kredit kepada UMKM di Sumatera Utara sudah melebihi target, seiring dengan pertumbuhan yang pesat bilang Yusuf Ansori, peningkatan penyaluran kredit dan dukungan finansial terhadap usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM menjadi aspek penting dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.

“Sejak pandemi Covid-19 terjadi, kredit UMKM mengalami penurunan hingga Desember 2020. Namun pada awal tahun 2021, kredit UMKM mulai meningkat dan terus bertumbuh hingga Agustus 2022. Hal ini terlihat dari share kredit UMKM terhadap total kredit sebesar 31,42% yang sudah melebihi angka 30% yang merupakan target share kredit UMKM nasional yang ditetapkan oleh presiden RI," tutupnya. (arie/rel)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com