PTAR Sukses Kembangkan Benih Lokal Siporang

Sebarkan:

TAPANULI SELATAN (MM) – PT Agincourt Resources (PTAR) sukses mengembangkan benih padi lokal "Siporang" di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut).

Pada panen perdana perusahaan pertambangan emas tersebut bersama-sama dengan Dinas Pertanian (Distan) Tapsel, Balai Penyuluh Pertanian Batangtoru, kelompok tani binaan, serta stakeholder terkait pada Senin (20/3) lalu diperoleh hasil pengubinan panen 5,2 ton/ha.

“Ke depannya, kami menargetkan angka 5,6 hingga 5,8 ton/ha untuk sekali panen, dua kali per tahun, dengan sistem organik ini,” kata Community Development Manager PTAR, Rohani Simbolon pada acara panen perdana tersebut.

Siporang adalah benih padi unggul asal Tapsel yang telah lolos serti­fikasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) dan mendapatkan Serti­kat Tanda Daftar Varietas Tanaman, dan diserahterimakan oleh Bupati Tapsel, Dolly Putra Parlindungan Pasaribu kepada PTAR pada Juni 2022.

Panen perdana uji varietas benih padi Siporang organik tersebut digelar di area persawahan Kelompok Tani Aek Pahu, Desa Napa, Kecamatan Batangtoru.

Selain dikembangkan di Kelompok Tani Aek Pahu Desa Napa, PTAR juga merangkul Kelompok Tani Permata Hijau Desa Sipenggeng dengan metode konvensional.

Untuk program ini, PTAR memberikan dukungan berupa sarana produksi tanaman, mulai dari pupuk kompos, pupuk cair untuk budidaya organik, pupuk dan pestisida kimia untuk budidaya konvensional, serta peningkatan kapasitas dan pendampingan dari awal budidaya hingga panen bersama BPP Batangtoru.

“Program ini adalah bentuk komitmen kami dalam meningkatkan kualitas sektor pertanian di Tapsel, sehingga secara langsung juga dapat meningkatkan perekonomian lokal sekitar wilayah Tambang Emas Martabe, selain itu juga mendukung upaya Bupati dalam mengembangkan benih padi lokal,” ungkap Rohani.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Tapsel, Muhammad Taufik Batubara, mengatakan panen padi Siporang di Kecamatan Batangtoru adalah momentum penting, karena secara endemik, benih Siporang tumbuh di area Sipirok yang memiliki ketinggian di atas 800 mdpl, sementara area Batangtoru merupakan dataran rendah.

“Artinya, benih Siporang ternyata bisa dibudidayakan tidak hanya di dataran tinggi. Ini membuka kemungkinan untuk pengembangan Siporang di daerah lain,” terang Taufik.

Pengembangan benih padi Siporang ini selaras dengan visi Bupati dalam bidang pertanian, yaitu pengembangan pertanian melalui penguatan local wisdom di masing-masing kecamatan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PTAR yang telah banyak bekerja sama dengan pemerintah dalam penguatan sektor pertanian, serta telah banyak membuat program di sekitar lingkar tambang yang inovatif dan edukatif,” pungkas Taufik. (jhonny simatupang)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com