![]() |
Pengurus PP GPA RI, Adli Azhari. (foto:mm/awal yatim) |
Dijelaskan Adli Azhar, banjir rob yang terjadi selama ini sudah menjadi bencana nasional dan harus dilakukan gerak cepat untuk mengantisipasinya.
Salah satu penyebab dari banjir rob diduga disebakan terjadinya pendangkalan di laut. Oleh karena itu pengerukan pendalaman alur laut/sungai secara berkala dan berkelanjutan sangat perlu untuk segera dilakukan.
Permintaan pengerukan ini sudah disampaikan PP GPA RI secara tertulis kepada Walikota Medan Bobby Afif Nasution saat kunjungan kerjake Belawan pada Juni 2022 lalu. Dan direncanakan dibuat tanggul di depan rumah warga.
Rencana Walikota Medan membangun tanggul di depan rumah warga disambut penolakan oleh masyarakat. Warga menilai rencana yang disampaikan bukan solusi, dan akan menimbulkan persoalan baru di tengah masyarakat. Seperti yang terjadi di Jalan kampar Kelurahan Belawan I.
"Memang sebagian masyarakat merasakan manfaatnya, tetapi tanpa disadari air rob berpindah ketempat yang lain bahkan sudah menyebar ke Kecamatan Medan Labuhan dan Kecamatan Medan Marelan " jelas Adli Azhar yang juga Bacaleg PPP Dapil II, Senin (7/8/2023).
Dalam pertemuan sebelumnya, warga menyampaikan 7 point, yakni: pertama Pengerukan air laut dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, kedua dibuka kembali benteng - benteng sawit serta tambak yang ada dibibir pantai, ketiga dibuat sumur buatan bagi perusahaan yang melakukan kegiatan di Belawan dan sekitarnya, khususnya depot - depot container, keempat digalakkan kembali penanaman hutan mangrove dan hutan bakau ditempat - tempat tertentu guna menahan debit air yang masuk ketika banjir rob terjadi serta diawasi secara intensif keadaan hutan mangrove tersebut.
Kemudian kelima diperbaiki saluran drainase yang ada dan membuat drainase yang baru untuk mengurai dan mengalirkan air secara lebih merata, keenam dibuat gorong - gorong penghubung antara drainase dan laut dibeberapa titik dikelurahan serta dibuat pintu airnya, dan yang ketujuh jalan - jalan yang ada ditinggikan kembali yang disesuaikan dengan ketinggian air laut, sehingga akses warga masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari - hari tidak terganggu.
"Dari ketujuh item tersebut, baru beberapa yang lagi dalam pengerjaan, yaitu perbaikan drainase, gorong - gorong dan penanaman hutan mangrove, tapi belum dilakukan secara maksimal, bahkan ada yang terkesan terbengkalai pengerjaannya dan dibiarkan begitu saja sehingga menambah kekumuhan di daerah pengerjaan tersebut. Bahkan pengerjaan pokok dari pengerukan air laut dan pembuatan sumur buatan sama sekali belum dilakukan," terang Adli Azhar.
Sementara itu, Ketua Umum PP GPA RI Aminullah Siagian, SE ketika dikonfirmasi awak media melalui telepon selular Menyatakan, Bahwa Gerakan Pemuda Al Washliyah sebagai sosial control setiap kegiatan yang dilakukan untuk kepentingan masyarakat meminta kepada PT. Pelindo Regional I Belawan untuk segera melakukan pengerukan alur dan menyurati depot - depot container untuk membuat sumur buatan.
"Kami tunggu sampai 1 bulan ini harus sudah ada tindakan dari pihak terkait, kalau tidak dilakukan maka kami akan turunkan minimal 1.000 orang brigade hawari ke Belawan untuk melakukan aksi demonstrasi dan kita akan surati Menteri BUMN Erick Tohir Serta Presiden Joko Widodo untuk segera memerintahkan Direksi serta Manager PT Pelindo Regional I Belawan melakukan pengerukan alur dan pembuatan sumur buatan," pungkas Aminullah. (awal yatim)