Wabup Madina Minta Para Camat Proaktif Tangani Stunting

Sebarkan:
Wabup Madina Atika Azmi Utammi (empat dari kanan) dalam kegiatan Diseminasi Stunting. (foto:mm/ist)
MADINA (MM) - Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution meminta agara para Camat harus lebih proaktif dalam menangani kasus stanting.

Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Diseminasi I audit kasus stunting di aula Hotel Rindang, Kelurahan Dalan Lidang, Kamis (24/08/2023). 

"Tolong agar kasus stunting ini jadi atensi khusus, kedepannya para camat selaku Ketua TPPS tingkat kecamatan harus lebih pro aktif lagi,” sebut Atika Azmi.

Atika Azmi berharap kepada seluruh elemen, khususnya yang tergabung dalam lintas sektoral untuk serius dalam menurunkan angka stunting di Madina.

"Namanya audit pasti ada yang diperiksa dan evaluasi, tentu hasilnya nanti berupa rekomendasi oleh tim pakar dan tim ahli. Kemudian saya harap agenda ini jangan hanya dilihat dari tupoksi semata, tapi kita harus benar dalam menjalankan Perpres Nompr 72 Tahun 2021 untuk kita bisa menurunkan stunting di Madina," katanya.

Dikatakan Atika Azmi untuk target penurunan angka stunting di Madina tahun ini 21 persen, dan 14 persen di tahun 2024.  "Tentu target ini akan terealisasi apabila terbentuk kerja sama yang baik," tutur Atika.

Terakhir, Atika juga mengajak peserta untuk mengikuti serta menjelaskan terkait program Bapak/Bunda Asuh Stunting (BAS) di Madina yang sudah memasuki bulan ke dua. 

"Program BAS ini berupa pemberian santunan atau penyisihan penghasilan bagi ASN di Madina yang kita tentukan nominalnya, yaitu untuk eselon II sebesar Rp.300 ribu/bulan, sedangkan untuk Eselon III a sebesar Rp200 ribu/bulan. Bagi yang berminat berpartisipasi, kami sambut dengan hangat," katanya.

Hal tersebut kata Atika, bukan pungli dan bukan pula karena tekanan dari pihak Pemkab Madina, melainkan itu ada regulasinya melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.

"Kegunaannya sangat banyak dan bukan hanya bayinya, tapi juga yang beresiko. Belum lagi dari segi infrastruktur, calon pengantin, ibu yang baru melahirkan, baduta, balita, sanitasi yang tidak layak, hingga soal air yang belum bersih dan tidak layak konsumsi dan yang lainnya," ujar Atika.

Hadir dalam kesempatan tersebut, para Asisten Setdakab Madina, Kepala OPD, para camat, Kepala Puskesmas dan Tim Teknis Dewan Pakar serta Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) se-Madina.(fadli)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com