Di Muara Angke, Gus Imin Soroti Tiga Persoalan Dihadapi Nelayan

Sebarkan:
Cawapres AMIN, Muhaimin Iskandar (kanan) berdialog dengan nelayan Muara Angke, Jakarta Utara/ (foto/ist)
JAKARTA (MM) - Calon Wakil Presiden RI, Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar atau Gus Imin menemukan banyak persoalan yang dihadapi nelayan. Hal ini disampaikan Gus Imin saat mengunjungi nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa kemarin.

“Ya, Kampung Nelayan ini banyak menyimpan persoalan yang harus menjadi perhatian kita semua,” kata Gus Imin.

Menurut Gus Imin, setidaknya ada tiga persoalan yang dihadapi nelayan. Pertama, katanya, nelayan kecil harus bersaing dengan kapal-kapal yang menggunakan alat tangkap ikan yang berskala besar.

“Nelayan ini harus bersaing dengan kapal-kapal yang menggunakan alat-alat tangkap seperti pukat harimau. Alat-alat tangkap yang berskala besar tetapi oleh aparat dibiarkan, padahal itu melanggar,” ungkap Gus Imin.

“Sehingga tentu kita harus bela untuk agar hak sesama Nelayan untuk mendapatkan Ikan ini tidak dirusak oleh alat tangkap-alat tangkap yang memang sudah dilarang karena berskala besar,” sambungnya.

Kedua, lanjut Cawapres dari Koalisi Perubahan itu, persoalan klasik yaitu Bahan Bakar Minyak atau BBM. BBM atau Solar ini, imbuhnya, agak sulit mendapatkan sekaligus kalau beli di Pom. 

“Penyediaan itu minimal 100 liter padahal kemampuan belinya terbatas sehingga harus mendapatkan solar dengan harga yang mahal, bisa naik 30%,” imbuhnya.

Terakhir, kata Ketua Umum PKB ini, tempat tinggal atau kampung nelayan harus menjadi perhatian pemerintah, ditambah lagi adanya pendangkalan air dan pantai sehingga menyulitkan nelayan untuk bersandar.

“Ini Kampung Nelayan layak kita perhatikan, mulai pendangkalan air, pantai, yang menyulitkan Nelayan untuk menepi. Perlu penggalian lebih dalam di bibir sungai dan Pantai,” tukasnya.

Gus Imin menegaskan bahwa AMIN (Anies-Muhaimin) menang, akan memberikan BBM gratis untuk nelayan kurang mampu, “Jadi kita akan beri gratis untuk Nelayan yang kapasitas miskin ya. Ini aksesnya tentu tidak lagi menggunakan subsidi melalui BBM, tetapi subsidinya melalui data-data kemiskinan. Data-data kemiskinan akan mendapatkan akses BBM,” tegasnya. (mm/red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com