PW IPA Sumut Dorong Polda Usut Tuntas CASN PPPK Batu Bara, Kilang Padi Gapoktan Juga Bermasalah...

Sebarkan:

 

Masaa PW IPA Sumut berorasi di Polda Sumut desak usut tuntas kasus di Batu Bara. (foto/ist)
MEDAN (MM) – Puluhan mahasiswa Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Al Washliyah Sumut menggelar aksi unjukrasa di Mapolda Sumut. 

Kalangan mahasiswa mendesak Polda Sumut segera mengusut tuntas dan transparan mengungkap kasus dugaan manipulas seleksi CASN PPPK Batu Bara formasi tahun 2024.

Kalangan mahasiswa juga menyoroti kinerja Diskrimsus Polda Sumut yang dinilai “lemah”. “Tangkap mantan Bupati Batu Bara dan Sekda serta Asisten III Pemkab Batu Bara,” teriak mahasiswa di depan gerbang utama Mapolda Sumut, Jumat kemarin.

“Ada apa dengan Dirkrimsus kenapa sangat lambat mengungkap dalang dari suap menyuap penerimaan PPPK tersebut yang tidak lain adalah mantan Bupati Batubara yakni Zahir,” ujar kordinator aksi, Latif yang juga asli putra daerah Batubara.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris PW IPA Sumut, Ahmad Irham Tajhi. Dia menilai penyidik Dirkrimsus Polda Sumut tak transparan dalam menangani kasus dugaan manipulasi seleksi CASN PPPK Batu Bara. Kejanggalan ini dapat dilihat adanya tersangka yang ditahan dan tak ditahan “Kenapa ada yang di tahan dan ada yang tidak di tahan padahal sudah di tetapkan sebagai tersangka atas suap menyuap PPPK ini,” ujar Ahmad, sebagaimana dikutip dari terasnkri.com.

Selanjutnya perwakilan mahasiswa diterima perwakilan Dirkrimsus Polda Sumut. Utusan PW IPA Sumut yang masuk diantaranya Hendrik, Ramadhan Manulang. Perwakilan PW IPA Sumut menyampaikan terima kasih kepada Dirkrimsus yang sudah menampung aspirasi dan mengusut tuntas kasus di Kabupaten Batu Bara.

Usut Mengraknya Kilang Padi Gapoktan Tunas Muda

Sementara itu, tokoh yang juga mantan birokrat di Kabupaten Batu Bara, mengapresiasi aksi PW IPA Sumut dan penyidik Polda Sumut yang mengusut tuntas dugaan manipulasi seleksi CASN PPPK Batu Bara formasi 2023.

Sebenarnya, sambung tokoh yang enggan disebutkan namanya menyebutkan banyak persoalan-persoalan pokok yang patut diurut aparat penegak hukum di Kabupaten Batu Bara. Diantaranya mangkraknya Kilang Padi Gapoktan Tunas Muda yang menyedot anggaran miliaran rupiah.

Sebagaimana diketahui, terhentinya operasional Kilang Padi Gapoktan Tunas Muda Desa Air Hitam, pada Juli 2022 lalu sempat menjadi perhatian mantan Bupati Batubara, Ir.H.Zahir MAP, yang turun ke lokasi.

Kilang padi bernilai Rp1,3 miliar tersebut merupakan bantuan Dinas Pertanian Batubara pada tahun 2020. Sejak diserahkan ke Gapoktan Tunas Muda, kilang ini hanya digunakan beberapa kali. Sejak itu mangkrak karena tidak sesuai spesifikasi. Seiring berjalannya waktu, 17 dinamo kilang padi hilang, dan hingga kini tak jelas nasibnya. (int/zein)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com