![]() |
Wabup Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar membuka Jambore Kades Posyandu ke-11. (foto/ist) |
Kadis Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Asahan Hari Sapna, mengatakan, Jambore Kader Posyandu yang ke 11 diikuti oleh 1.643 orang yang terdiri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan 100 orang, Camat beserta Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Asahan 50 orang, Kapus beserta staf puskesmas 120 orang. Terakhir Hari Safna melaporkan, kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari sejak tanggal 7 hingga 8 Juni 2024.
Sementara itu, General Manager Regional Sumut I PT BSP Ahmad Nelson Samosir pada pidatonya mengatakan, sasuai tema acara yang diusung, menjadi Kader Asahan Terampil, Masyarakat Sehat dan Sejahtera, merefleksikan harapan besar sekaligus motivasi bagi seluruh stakeholder untuk selalu bersinergi dalam mewujudkan transformasi di bidang kesehatan ke arah yang semakin modern.
Misinya adalah pelayanan kesehatan terbaik (service excellent) bagi masyarakat. Tentu saja untuk mewujudkan pelayanan terbaik, Usamping peningkatan berkelanjutan dari sisi infrastruktur, fasilitas, dan manajemen organisasi, kualitas dan keterampilan Individu nakes merupakan parameter utama yang menentukan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Asahan.
Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja dan pengetahuan kader posyandu, sangat diperlukan pembinaan keterampilan dan kwalitas kader posyandu sebagai pengelolanya dalam bentuk Jambore Kader Posyandu. "Pada hari senin tanggal 03 juni 2024 kemarin, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaksanakan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting.
Sasaran pengukuran dan intervensi serentak ini adalah semua calon pengantin, ibu hamil, dan balita yang diharapkan datang ke posyandu untuk dilakukan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi. Untuk itu, kesiapan sarana dan prasarana seperti antropometri yang terstandar, kader yang kompeten, dan tenaga kesehatannya juga harus dipersiapkan dengan baik.
"Kita patut berbahagia, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh hasil riset Status Gizi Balita Indonesia (SSGI), menunjukkan bahwa prevalensi Stunting Kabupaten Asahan pada tahun 2023 sebesar 11%, jika dibandingkan dengan data tahun 2022 yaitu sebesar 15,3%, artinya angka kejadian kasus stunting di Kabupaten Asahan terjadi penurunan yang cukup signifikan. Kita berharap upaya yang luar biasa untuk mempertahankan bahkan menurunkan angka prevalensi tersebut dalam rangka mencapai target Kabupaten Asahan, yaitu prevalensi Stunting Kabupaten Asahan, ditargetkan sebesar 9,2% ditahun 2024, melalui komitmen Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting", ungkapnya.
Terakhir Wakil Bupati mengatakan, terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam mensukseskan Jambore Kader posyandu ini, semoga apa yang kita lakukan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat di Kabupaten Asahan. Pemerintah Daerah akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak positif dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kepada kader-kader posyandu kita di Kabupaten Asahan yang kita cintai ini.(ismanto panjaitan)