Humbang dan Tapteng Raih UHC, Kepala BPJS Sibolga : Kiranya Dapat Dipertahankan

Sebarkan:
 Petugas BPJS Sibolga saat melayani warga mengurus kepesertaan JKN. (foto:mm/ist)


SIBOLGA (MM) - Dua kabupaten di wilayah kerja Kantor Cabang Sibolga berhasil meraih predikat Universal Health Coverage (UHC). Kedua kabupaten itu, yakni Humbang Hasundutan (Humbahas) dan Tapanuli Tengah (Tapteng). 

Humbahas yang masuk ke dalam wilayah kerja Kantor Cabang Sibolga mencapai UHC terhitung sejak 1 Oktober 2023 dengan cakupan kepesertaan per 1 Agustus 2024 sebesar 200.389 jiwa dari total jumlah penduduk sebanyak 206.668 jiwa (96.96%) atau sebesar 6.279 jiwa lainnya belum terdaftar sebagai peserta JKN.

Sementara Tapteng, meraih UHC pada 1 Mei 2024 dengan total cakupan peserta per 1 Agustus 2024 sebesar 356.424 jiwa (96,99%) dari total jumlah penduduk sebesar 367.491 jiwa. Dengan capaian ini masyarakat Tapteng dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sibolga, Rita Masyita Ridwan, menyebutkan program UHC ini merupakan program strategis nasional dengan mendorong terwujudnya cakupan kesehatan semesta di Indonesia.

Selama ini, BPJS Kesehatan Sibolga telah bermitra dengan seluruh pemerintah daerah (Pemda) di wilayah kerja Kantor Cabang Sibolga dan telah menjalin sinergi dan kolaborasi untuk mensukseskan program JKN. 

Sebagaimana Kota Sibolga sebelumnya telah mencapai UHC sejak 2018 dengan data kepesertaan per 31 Mei 2024 sebanyak 99.711 jiwa dengan tingkat keaktifan sebesar 92.805 jiwa. 

“Kita berharap ke depannya UHC yang telah diraih dapat dipertahankan dan berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya melalui kepastian anggaran yang disediakan oleh Pemda dan juga peran dari semua pihak untuk dapat mempertahankan keaktifan peserta. BPJS Kesehatan juga akan terus berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan setara (tanpa diskriminasi),” ujar Rita, Rabu (7/8/2024).

Rita mengakui, salah satu keuntungan program JKN adalah memiliki asas portabilitas. Masyarakat bisa berobat di seluruh wilayah Indonesia ketika membutuhkan. Di samping itu juga, keberadaan JKN telah banyak memberikan dampak positif berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh LPEM FEB UI. 

"Pada 2019, didapatkan hasil bahwa program JKN telah menyelamatkan 8,1 juta orang dari kemiskinan serta 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih dalam dan ekstrim," tukas Rita. 

Berdasarkan data kepesertaan yang dikelola BPJS Kesehatan per 31 Mei 2024, tercatat sebanyak 272.427.158 jiwa dari jumlah penduduk Indonesia sebesar 279.118.866 jiwa atau sebesar 97.60% telah mendapatkan perlindungan jaminan kesehatan melalui Program JKN. Raihan tersebut hampir mencapai target cakupan kepesertaan Program JKN yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 sebesar 98%. (jhonny simatupang) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com