![]() |
Pewngurus JMSI bersama tokoh masyarakat Tabagsel Syahrul Pasaribu. (foto/ist) |
Hadir dalam acara tersebut, H. Syahrul M. Pasaribu, tokoh masyarakat Sumatera Utara dan mantan Bupati Tapsel dua periode, yang dikenal sebagai penggagas dan pengangkat kembali kejayaan tenun khas Tapsel ke pentas nasional.
Tenun ini tidak hanya tampil sebagai cendera mata dalam acara pelantikan, tetapi juga menjadi pusat perhatian tamu undangan, termasuk Ketua Umum JMSI, Dr. Teguh Santosa, yang hadir langsung dari Jakarta.
Dalam sambutannya, Syahrul Pasaribu mengungkapkan bahwa pengembangan tenun Tapsel telah menjadi salah satu prioritasnya semasa menjabat Bupati. Ia menilai bahwa potensi lokal seperti ini adalah bagian dari jati diri daerah yang harus dilestarikan dan dikembangkan.
“Tenun Tapsel kini menjadi identitas budaya yang dibanggakan masyarakat. Motif-motifnya sarat makna lokal dan memiliki nilai estetika tinggi. Ini adalah warisan leluhur yang harus terus kita rawat, sekaligus menjadi peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat,” ujar Syahrul dengan penuh semangat.
Syahrul menambahkan bahwa dukungan terhadap tenun dan kearifan lokal lain sejalan dengan visi nasional, termasuk Asta Cita yang kini digaungkan Presiden Prabowo Subianto, yaitu mendorong pembangunan berbasis potensi daerah.
Selain memberi sambutan, Syahrul juga didaulat memberikan wejangan kepada pengurus JMSI Tabagsel yang baru dilantik. Ia menekankan pentingnya peran pers dalam mendukung pembangunan, serta mempromosikan potensi daerah, termasuk seni budaya seperti tenun.
“Pers adalah pilar keempat demokrasi. Tapi di daerah, pers juga bisa menjadi ujung tombak dalam mengangkat potensi dan keunggulan lokal ke tingkat nasional,” ungkapnya, sembari mengapresiasi peran JMSI sebagai mitra strategis pembangunan.
Ketua JMSI Sumut, Rianto SH, MH, menyampaikan apresiasi atas perhatian Syahrul Pasaribu terhadap pengembangan tenun. Bahkan, salah satu momen paling berkesan dalam pelantikan ini adalah saat tenun khas Tapsel diserahkan sebagai cendera mata kepada Ketua Umum JMSI.
“Ketua Umum sangat terkesima melihat kualitas dan keindahan tenun Tapsel. Ini bukan sekadar kain, tapi karya budaya yang punya cerita,” kata Rianto.
Dengan pelantikan JMSI Tabagsel yang sarat nuansa budaya ini, diharapkan media tidak hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga menjadi penjaga warisan lokal seperti tenun khas Tapsel, yang kini kembali mendapat panggung terhormat berkat upaya Syahrul Pasaribu dan masyarakat Tapsel.[tan]