![]() |
Bupati Madina H. Saipullah Nasution memimpin upacara peringatan Hari Pramuka ke-64. (foto/ist) |
Upacara diikuti unsur Forkopimda, Pj Sekdakab Madina Sahan Pasaribu, para asisten, kepala OPD di lingkungan Pemkab Madina, serta ratusan siswa dari tingkat SD, SMP, dan SMA.
Bupati Madina membacakan pidato Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso menyampaikan, mengusung tema “Kolaborasi Untuk Membangun Ketahanan Bangsa”. Tema ini, menurutnya, bukan sekadar slogan, tetapi tekad dan komitmen bersama untuk memperkuat jati diri Pramuka sebagai insan Pancasila yang siap menjadi garda terdepan menjaga keutuhan NKRI.
Bupati menekankan pentingnya Pramuka untuk selalu memegang teguh Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai harga mati.
Saipullah juga mengingatkan bahwa tantangan generasi muda semakin kompleks di era digital, mulai dari disrupsi teknologi, maraknya judi online, bullying, narkoba, tawuran pelajar, pornografi, hingga masuknya budaya asing yang melemahkan gotong royong dan nasionalisme.
“Gerakan Pramuka harus hadir sebagai solusi strategis untuk membentuk generasi muda tangguh, berintegritas, dan berwawasan kebangsaan, yang mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri,” tegasnya.
Sebagai organisasi pendidikan nonformal, gerakan pramuka memiliki peran penting membina karakter generasi muda melalui pendidikan spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik (SESOSIF), serta membekali keterampilan hidup (life skill), keterampilan lunak (soft skill), dan keterampilan teknis (hard skill).
Pramuka juga didorong untuk aktif dalam pengabdian masyarakat, penanggulangan bencana, bakti sosial, hingga kegiatan pelestarian lingkungan seperti penanaman pohon, pembersihan fasilitas umum, dan gerakan hemat energi.
Selain itu, kata Saipullah, sesuai Asta Cita pembangunan nasional yang dicanangkan Presiden RI H. Prabowo Subianto, Gerakan Pramuka diajak berperan dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan nasional melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk HKTI dan FAO, serta mengembangkan pelatihan seperti Training of Trainers (ToT) dan Mobile Training Team (MTT).
Gerakan Pramuka tengah bertransformasi, termasuk mengembangkan kurikulum pembinaan yang relevan, mendorong lahirnya wirausaha muda, dan memperkuat peran dalam membentuk SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Mari kita jadikan Gerakan Pramuka sebagai pilar kekuatan bangsa, membentuk generasi muda yang berdaya saing, siap memimpin, dan lebih mandiri di masa depan,” ujarnya.(fadli)