Indosat Ooredoo Hutchison dan Komdigi Uji Registrasi eSIM Digital Berbasis Biometrik

Sebarkan:
Indosat bersama Komdigi menggelar Live Biometric Demo untuk layanan prabayar dan proses registrasi mandiri (self-register) eSIM. (foto/ist)
JAKARTA (MM) — Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia menggelar Live Biometric Demo untuk layanan prabayar dan proses registrasi mandiri (self-register) eSIM di Gerai IM3 Jakarta, Rabu (15/10/2025) lalu.

Penerapan teknologi biometrik ini menjadi bagian dari komitmen Indosat untuk menghadirkan pengalaman digital yang lebih aman, nyaman, dan modern bagi pelanggan di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, menyampaikan bahwa registrasi berbasis biometrik bertujuan memperkuat perlindungan pengguna ponsel di Indonesia. Ia mengapresiasi langkah konkret Indosat dalam menguji coba registrasi biometrik sebagai bentuk tanggung jawab operator seluler kepada pelanggan.

“Registrasi biometrik akan menjadi pola baru bisnis seluler, di mana operator tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga menjamin keamanan dan kenyamanan pelanggan. Hal ini menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan industri telekomunikasi dan ekonomi nasional,” ujar Edwin.

Sementara itu, Chief Legal and Regulatory Officer IOH, Reski Damayanti, menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan pelanggan menjadi prioritas utama bagi Indosat.

“Kami mendukung langkah pemerintah dan siap berkolaborasi untuk memastikan implementasi kebijakan berjalan optimal demi kepentingan pelanggan dan kemajuan industri,” ujarnya.

Melalui kegiatan demo bersama Komdigi tersebut, Indosat menunjukkan kesiapan teknologi dan infrastruktur untuk mendukung registrasi biometrik yang aman dan praktis. 

Sistem ini mengacu pada standar keamanan internasional ISO 30107-3, yang mencakup proses digital mulai dari validasi nomor pelanggan (MSISDN) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK), pengambilan foto wajah (self-photo), verifikasi liveness detection, hingga pencocokan wajah (face recognition) dengan data DUKCAPIL.

Dengan tingkat kecocokan wajah minimal 95 persen, sistem ini memastikan keabsahan identitas pelanggan serta menekan potensi penyalahgunaan data pribadi.

Sejak Agustus 2025, Indosat juga telah meluncurkan fitur Anti-Spam dan Anti-Scam, sistem pendeteksi pesan serta panggilan berisiko secara real-time di dalam jaringan. Fitur tersebut didukung oleh teknologi AIvolusi5G, hasil kombinasi kecerdasan buatan (AI) dengan jaringan 5G Indosat yang responsif dan adaptif.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Indosat untuk memperkuat keamanan digital dan mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan ekosistem telekomunikasi yang aman, terpercaya, dan berdaya saing.[harry handoyo]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com