![]() |
| Truk pengangkut bantuan dari Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya berhenti sejenak untuk memastikan akses ke Aceh Tamiang bisa dilalui, Kamis (18/12/2025). (Foto: Sekretariat Kabinet) |
Selain air bersih, bantuan yang disalurkan juga mencakup berbagai kebutuhan dasar, mulai dari pakaian, perlengkapan perempuan dan anak, hingga makanan siap konsumsi.
“Logistik yang didistribusikan kali ini selain pasokan air bersih juga berupa pakaian sebanyak 5.000 buah, pembalut wanita 2.000 buah, pakaian dalam 4.000 buah, mainan anak 1.000 buah, hingga makanan siap konsumsi seperti wafer, roti, dan makanan ringan, serta tentu saja susu dan air mineral dengan total 60 truk,” ujar anggota Tim Kemanusiaan Setkab, Kartika seperti dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Selasa (23/12/2025).
Kartika menjelaskan, sesuai arahan pimpinan, tim akan berada di lapangan selama tiga hari, yakni Kamis-Sabtu (18-20 Desember 2025), untuk memastikan seluruh bantuan tersalurkan tepat sasaran. Fokus distribusi diarahkan ke tiga kecamatan yang dinilai paling membutuhkan, yaitu Kota Kualasimpang, Karang Baru, dan Sekerak.
“Paket bantuan ini diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi, terutama perempuan dan anak. Kami bersyukur dapat hadir langsung untuk meringankan beban saudara-saudara kita. Alhamdulillah, masyarakat Aceh Tamiang menyambut baik kehadiran tim Sekretariat Kabinet,” kata Kartika.
Salah satu warga Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Rohmah, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diterimanya, terutama pasokan air bersih yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi.
“Terima kasih kepada tim Sekretariat Kabinet dari Jakarta yang telah membawa bantuan ke daerah Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak. Hari ini kami menerima tiga tangki air bersih. Alhamdulillah, semoga Allah membalas kebaikan ini,” ujar Rohmah.
Sejak hari pertama terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sumatra, pemerintah disebut bergerak cepat melalui koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, lembaga terkait, serta berbagai elemen masyarakat.
Penanganan bencana tidak hanya difokuskan pada penyaluran logistik dan air bersih, tetapi juga pemulihan akses transportasi, penataan permukiman, serta percepatan penyediaan hunian bagi warga terdampak.
Terkait penyediaan sarana dan prasarana air bersih serta sanitasi di Aceh, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum telah menyalurkan lebih dari 500 unit bantuan berupa alat berat, toilet portabel, hidran air, dan peralatan pembersih.
Bantuan tersebut didistribusikan ke delapan kabupaten/kota, yakni Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Kota Langsa, dan Aceh Timur.(mm)


