MEDAN - Tim gabungan Jahtanras Dirkrimum Polda Sumut dan Reskrim
Polsek Percut Seituan meringkus tiga tersangka komplotan begal di Jalan
Sidomulyo, Pasar IX Desa Sei Rotan, Percut Seituan.
Tiga pelaku begal terpaksa
dihadiah masing-masing tima panas di bagian kaki, karena mencoba melarikan diri
dalam penyergapan.
Para pelaku
masing-masing Biby Andoko alias Boby (25) warga Jalan Medan-Batang Kuis, Desa
Sai Rotan Kecamtatan Percut Sei Tuan, Andika alias Boncel (28) warga Jalan
Sidomulyo Pasar IX Gang Mera Kecamatan Percut Sei Tuan dan Eko Arianto (29)
warga Jalan Pasar IX Gang Pipit Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan.
Barang bukti yang
diamankan dari pelaku, sepeda motor Mio BK 6438 ADG, ponsel android, uang sisa
hasil jual kereta Rp155.000 dan pisau sangkur
Kapolsek Percut
Sei Kompol Agustiawan mengatakan, komplotan begal diburuon atas laporan korban,
Andhika Sandi Tama Putra (25) warga Jalan Kompleks TNI AU Karang SariKecamatan
Medan Polonia.
Malam itu korban hendak
mengantar pacarnya pulang ke rumah, ditengah perjalanan korban dengan pacarnya
dihadang 5 pelaku dengan cara menendang motor korban sehingga terjatuh.
Para pelaku langsung
memukul korban pada bagian kening, luka pada bagian pinggang, bahu kiri serta
jari sebelah kiri.
Tim Reskrim Polsek
Percut Sei Tuan bersama dengan personil Jatanras Dirkrimun Poldasu kemudian
melakukan penyelidikan melalui CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Hingga akhirnya
Jumat 3 Desember 2021 sekira pukul 23.00 WIB tim mengetahui keberadaan salah
satu pelaku Boby Andoko alias Boby sedang berada di Jalan Rukun Desa Kolam
Kecamatan Percut Sei Tuan.
Kemudian tim
mengembangkan dengan mengejar pelaku Andhika alias Boncel di warnet Jalam
Sidomulyo Pasar IX Desa Sei Rotan dan mengejar pelaku Eko Arianto als Eko di
Jalan Pasar IX Gang Pipit Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan.
Dari interogasi
mereka melakukan begal tersebut sudah berencana sebelumnya dan pelaku semuanya
berjumlah 5 orang. “Dua pelaku yang sudah teridentivikasi masih dalam
pengejaran,” kata Kapolsek.
Saat pengembangan
para pelaku mencoba melarikan diri sehingga tim melakukan tindakan tegas dan
terukur dengan menembak ke arah kaki. (jumhana/mm)