Bapak di PHK, Ibu Terbaring Sakit Kanker Stadium 4, Siti Putus Sekolah...

Sebarkan:

Siti putus sekolah karena ketiadaan biaya dan mengurus ibunya yang sakit keras. (foto:mm/thoriq)

PANDEMI COVID-19 juga berdampak terhadap pendidikan. Tak sedikit anak putus sekolah karena ekonomi orang tua karena di PHK. Seperti yang dialami Siti Nurkholijah Harahap (19).

Selain putus sekolah, santriwati Kelas VI Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Mnadailing Natal (Madina), Sumatera Utara. terpaksa kembali ke rumah mengurus ibunya yang terbaring sakit kanker payudara stadium 4 dan tiga adik-adiknya yang masih kecil-kecil.

"Mungkin ini sudah kehendak Allah SWT. Waktu itu saya hubungi bapak minta uang sekolah, tapi rupanya sudah di PHK. Makanya saya pulang, rupanya ibu sakit parah dan adik-adik tidak ada yang merawat," kata Siti, sembari membersihkan tubuh ibunya yang kurus terbaring sakit di atas tilam lusuh.

Tak terasa air mata gadis 19 tahun ini tumpah membasahi kedua pipinya yang masih polos. Disampingnya adik-adiknya yang polos hanya memandang dengan tatapan yang kosong. 

"Ibu sakit kanker payudarah, kondisinya sudah parah. Kami hanya mampu membawaknya berobat ke bidan," ujar Siti, yang ditemui di rumahnya Jalan Raja Inal Siregar, Gang Soripada, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, kemarin.

Kondisi ibunya Nenni Sahdia Siregar (47) memang sangat miris. Tubuhnya yang dulu berisi kini mengecil. Kanker stadium 4 yang dideritanya menggerus tubuhnya yang kini tinggal tulang berbalut kulit.

Istri Hotman Harahap (50) yang dulunya sebagai sopir truk salah satu perusahaan swasta tersebut kini sudah tak mampu berbuat apa-apa, selain terbaring menahan sakit. Sejak putri sulungnya tak lagi melanjutkan nyantri, Nenni dan tiga buah hatinya sudah ada yang merawat dan menyiapkan makanan apa adanya untuk mengisi lambung sejengkal.

Siti mengatakan, sejak Adzan Subuh berkumandang, Siti bergegas mengambil wudhu dan melaksanakan salat sembari memohon ridho Allah SWT untuk mengangkat penyakit di tubuh ibunya.

Sejak mentari pagi terbit di upuk timur, Siti tidak lagi bergegas ke sekolah. Kini santri tersebut bergegas ke dapur memasak air untuk menyiapkan air hangat buat ibu, bapak dan ketiga adik-adiknya."Berat memang meninggalkan sekolah, tapi orang tua saya memang tak mampu," katanya lirih. (thoriq/mm)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com