Cuaca Ekstrem, Ibu dan 3 Anaknya di Tapteng Tewas Tertimbun Longsor

Sebarkan:
Korban tanah longsor, ibu dan 3 anaknya, ketika disemayamkan di rumah keluarga mereka di Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis, Tapteng. (foto:mm/ist)
TAPANULI TENGAH (MM) – Seorang ibu rumah tangga  bersama tiga orang anaknya di Dusun 1, Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut) ditemukan tewas tertimbun tanah longsor pada Selasa (25/11/2025) sekira pukul 07.00 WIB. 

Peristiwa tragis itu diduga terjadi akibat cuaca ekstrem berupa hujan deras yang melanda daerah itu sejak Senin (24/11/2025) hingga Selasa (25/11/2025).

Ke empat korban yang terdiri dari ibu dan anak tersebut, yakni Dewi Hutabarat (33), Tio Arta Rouli Lumbantobing (7), Vania Aurora Lumbantobing (4), dan Ilona Lumbantobing (3). Sementara suami atau ayah para korban, Poliman Lumbantobing (37), diketahui sedang tidak berada di tempat karena sedang bekerja sebagai supir pengangkutan di luar kota.

Kepala Desa Mardame, Master Gultom, dalam keterangannya mengatakan, awalnya ia bersama anaknya, Divo Gultom, merasa curiga ketika melihat kondisi rumah korban yang tidak jauh dari rumah mereka tertutup, ditambah adanya bekas longsoran tanah di bagian belakang rumah. Setelah melakukan pengecekan dan mendapati pintu rumah terkunci, Master Gultom bersama warga berinisiatif mendobrak pintu. 

"Saat saya cek ke dalam, saya awalnya tidak menemukan penghuninya tapi mendapati salah satu kamar telah tertimpa material longsor. Saya kemudian .elihat kaki salah satu korban tertimbun tanah longsor," ungkap Master, dalam keterangannya via selular, Selasa (25/11/2025).

Bhabinkamtibmas setempat, Aipda Rindu Hutabarat, yang tiba di lokasi, saat itu juga langsung melakukan proses evakuasi bersama masyarakat setempat. Kemudian keempat jenazah korban disemayamkan di rumah keluarga mereka di Dusun 1 Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis.

Pihak kepolisian dan pemerintah daerah Tapteng pun mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana, khususnya di dekat tebing atau aliran air, untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana longsor susulan, mengingat intensitas curah hujan di Tapteng masih tinggi. 

Tapteng Porak Poranda

Selain menimpa rumah dan menyebabkan korban jiwa, hujan deras yang melanda wilayah Tapteng khususnya sejak Senin (24/11/2025) hingga Selasa (25/11/2025) itu, telah menyebabkan Tapteng porak poranda. Sejumlah banjir dan longsor dikabarkan melanda hampir seluruh wilayah itu, seperti yang terjadi di Kecamatan Sarudik, Kolang, Pandan, dan lainnya. 

Puluhan atau ratusan warga Kelurahan Sibuluan, Kecamatan Pandan, bahkan dikabarkan telah mengungsi ke tempat aman karena banjir diakibatkan meluapnya air sungai di daerah itu. Jalan AR Surbakti dari dan ke Sipan Sihaporas, Kelurahan Sibuluan, Kecamatan Pandan, bahkan ambles kurang lebih sepanjang 20-25 meter.

Ruas jalan nasional Sibolga-Tarutung juga tidak bisa dilalui kenderaan akibat tanah longsor menutup badan jalan di sejumlah titik di Kecamatan Sitahuis, Tapteng, dan di Kecamatan Adian Koting, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).

"Di Desa Mardame tepatnya di Dusun 2, ada juga longsor mengakibatkan jalan lintas Sibolga-Tarutung macet total dan membutuhkan alat berat untuk membersihkan longsoran karena tidak bisa dikerjakan manual," tutur Master. (jhonny simatupang)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com