Bertemu PMI yang Lolos Hukuman Mati, Air Mata Gus Muhaimin Meleleh

Sebarkan:

Ketum PKB Muhaimin Iskandar bertemu mantan PMI yang lolos dari hukuman mati. (foto/ist)
BANDUNG - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar tak kuasa menahan air mata saat bertemu dengan Eti Binti Toyib Anwar, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Majalengka yang lolos dari hukuman mati. 

Eti dipenjara selama 18 tahun sejak 2002 atas tuduhan meracuni majikan. Dia akhirnya bebas dari ancaman hukuman mati di Arab Saudi. Salah satu pihak yang berperan besar atas pembebasan Eti dari hukuman mati adalah PKB yang bersama Lazisnu menggalang donasi untuk membayar diyat atau denda sebesar 5 juta real atau berkisar Rp20 miliar.

Pertemuan Gus Muhaimin dengan Eti terjadi saat keduanya menghadiri acara Jumpa Bahagia dan Gembira, Silaturahim Purna Pekerja Migran Indonesia di Sport Center Bikasoka, Bandung, Jawa Barat, Minggu (6/2/2022).

“Saya ingat ibu Eti, kira-kira tiga tahun saya memperjuangkan ibu Eti itu, saya terharu sekali. Saya menangis karena bertemu bu Eti yang benar-benar menjadi simbol berbagai persoalan yang kita hadapi. Kebebasan kita dari penindasan dan keterkungkungan manusia. Dan ini harus terus digemakan, dibuktikan bahwa tidak boleh lagi di bumi ada lagi penindasan manusia,” kata Gus Muhaimin sembari terisak.

Suasana haru begitu kental terasa dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 500 purna PMI dari berbagai penjuru Jawa Barat. Gus Muhaimin terlihat menyeka air mata sembari mengenang perjuangannya membebaskan Eti dari hukuman mati.

Gus Muhaimin mengaku bahagia melihat Eti saat ini bisa turut serta hadir dalam pertemuan itu. Menurutnya, Eti berhak mendapatkan perlindungan agar dapat turut serta mewarnai masa depan keluarganya.

Tak hanya Gus Muhaimin, Eti dan sejumlah purna PMI tampak larut dan ikut terharu. Eti berulang kali mengucapkan terima kasih kepada Gus Muhaimin atas perjuangan membebaskannya dari hukuman mati. 

“Saya pekerja migran indonesia yang lolos dari hukuman mati karena saya ditolong oleh Bapak (Gus Muhaimin). Insyaallah Bapak menjadi Presiden di tahun 2024. Bapak yang sudah menolong saya sekarang ada di depan saya. Semoga Allah merestui dan menyinari semua hidup bapak. Semoga Indonesia berseri seperti bapak kita sekarang,” kata perempuan yang menghafalkan Alquran selama dipenjara di Arab Saudi ini.

Dukungan juga terlontar dari seluruh purna PMI yang hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka meyakini Gus Muhaimin adalah sosok yang sangat teruji rekam jejaknya dan memiliki kepedulian tinggi kepada PMI.

“Bagi kami kang Muhaimin Iskandar merupakan bapak pengayom buruh dan pekerja migran Indonesia. Oleh karena itu, kami purna PMI se Jawa Barat meminta Kang Muhaimin bersedia menjadi calon Presiden 2024,” kata Tea, mewakili purna PMI yang hadir.

Mendengar dukungan dan doa itu, Gus Muhaimin dengan tegas menyatakan siap mengawal amanah tersebut. Dia mengaku semakin percaya diri dan optimia bisa mewujudkan doa itu karena semangat purna PMI yang begitu besar mendukungnya.

“Saya harus percaya dengan keterbatasan yang saya miliki. Amanah yang ibu berikan akan saya kawal sebaik mungkin. Kita harus yakin dan yakin bahwa kita bisa meraih kebahagiaan dan kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia,” tutur Gus Muhaimin.

“Memang uang kita terbatas, semua serba terbatas, tapi saya yakin doa bu Eti dan ibu-ibu semua kita yakin bisa mencapai itu. Saya tidak mau jadi Calon Presiden, tapi Presiden 2024. Bukan karena mau, tapi karena mandat ibu-ibu untuk lebih menyejahterakan pekerja migran,” tukas Gus Muhaimin. (red/mm)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com