Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: Ukrainian Presidential Press Office via AP) |
Satu ledakan tampaknya berjarak 20 kilometer dari pusat kota. Ledakan itu berada di barat daya Kiev. Ledakan kedua mengguncang Kiev barat tepat sebelum pukul 01.00 waktu setempat. Ledakan kedua juga datang dari bagian barat daya kota, ke arah bandara utama kedua kota Sebagaimana dilansir dari CNN Minggu (27/2/2022).
Otoritas Ukraina sebelumnya mengumumkan sedikitnya 198 orang tewas dalam invasi militer Rusia terhadap Ukraine sejak Kamis (24/2) waktu setempat. Lebih dari 1.000 orang lainnya mengalami luka-luka.
Informasi tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Lyashko dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita Ukraina, Interfax, pada Sabtu (26/2) waktu setempat.
Diumumkan Lyashko bahwa sedikitnya 198 orang tewas sejak Rusia melancarkan serangan militer terhadap Ukraina. Lyashko menambahkan bahwa tiga korban tewas di antaranya masih anak-anak.
Sementara itu, tentara Jerman akan mengirim 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal permukaan-ke-udara kelas 'stinger' ke Ukraina untuk membantu dalam pertempuran melawan Rusia. Senjata akan dikirim secepat mungkin.
"Mengingat serangan Rusia di Ukraina, pemerintah siap untuk melepaskan bahan yang sangat dibutuhkan untuk pertahanan Ukraina," kata sumber pemerintah dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Minggu (27/2).
Peluncur anti-tank akan dikirim melalui Belanda, yang telah membeli peralatan dari Jerman tetapi membutuhkan lampu hijau Berlin untuk mentransfer senjata ke Kiev. Selain peluncur anti-tank, 14 kendaraan lapis baja telah disetujui untuk dikirim ke Ukraina.
Presiden Ukraina Tolak Evakuasi Amerika
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak tawaran evakuasi yang diberikan pemerintah Amerika Serikat (AS). Zelensky berjanji akan tetap di tempatnya.
Dilansir Stripes.com yang mengutip The Washington Post, Sabtu (26/2/2022), tawaran itu disampaikan untuk mencegah Zelensky ditangkap atau dibunuh oleh pasukan Rusia yang telah masuk ke Kiev.
Zelensky mengatakan dirinya telah ditandai menjadi target nomor satu dalam serangan Rusia. Sedangkan keluarganya merupakan target nomor dua.
"Menurut informasi yang kami miliki, musuh telah menandai saya sebagai target nomor satu, keluarga saya sebagai target nomor dua," katanya kepada warga Ukraina dalam pidato dini hari.
Rusia disebut ingin menghancurkan Ukraina secara politis. Zelensky mengatakan hal ini dilakukan dengan cara menghancurkan kepala negara.
"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politis dengan menghancurkan kepala negara," sambungnya.
Para pejabat AS telah berbicara dengan Zelensky tentang berbagai masalah keamanan, termasuk tempat teraman bagi presiden untuk menempatkan dirinya dengan harapan memastikan kelangsungan pemerintahan saat Ukraina menghadapi invasi Rusia.
"Kami telah membuatnya sadar tidak hanya tentang ancaman invasi Rusia, yang sekarang menjadi kenyataan, tetapi juga ancaman terhadapnya secara pribadi," kata Ketua Komisi Intelijen DPR, Adam Schiff, D-Calif. "Kami siap membantunya dengan cara apa pun," kata Schiff.
Para pejabat AS menilai cara tercepat Rusia mengakhiri perang adalah dengan membunuh Zelensky atau menangkapnya. Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin menghindari pendudukan Ukraina yang mahal dan berlarut-larut dengan memaksa Zelensky keluar dan menempatkan pemimpin yang patuh pada Rusia sebagai gantinya.
Zelensky telah mengetahui selama berminggu-minggu tentang kekhawatiran AS atas keselamatannya. Namun, Zelensky belum menerima tawaran Washington.
Seorang pejabat Ukraina menyebut Zelensky bahkan tidak mengarahkan para pengawalnya untuk memindahkannya ke kota yang lebih aman, seperti Lviv. Padahal, para pengawalnya siap melakukan hal itu.
Zelensky juga mengunggah video di Telegram pada hari Jumat dikelilingi oleh penasihat utamanya dan Perdana Menteri di depan Bankova, yang setara dengan Gedung Putih di Ukraina.
"Kami semua di sini. Mempertahankan kemerdekaan kita. Negara kami, dan itu akan berlanjut," kata Zelensky.
Dilansir CNN, Sabtu (26/2/2022), Kedutaan Besar Ukraina di Inggris membagikan kata-kata Zelensky saat menolak tawaran AS tersebut.
Zelensky menuturkan dirinya tidak membutuhkan tumpangan. Namun, ia menyebut yang dibutuhkan saat ini adalah amunisi.
"Pertempurannya ada di sini; saya membutuhkan amunisi, bukan tumpangan," demikian respons Zelensky terhadap tawaran AS, seperti disampaikan oleh Kedutaan Besar Ukraina via Twitter.
Ditambahkan oleh Kedutaan Besar Ukraina di Inggris bahwa: "Warga Ukraina bangga dengan Presiden mereka,"
Dalam pesan video terbaru pada Sabtu (26/2) pagi, Zelenksy kembali menegaskan bahwa dirinya akan tetap berada di Kiev. Dia juga menyatakan bahwa Ukraina tidak akan meletakkan senjata dan akan terus mempertahankan wilayahnya melawan invasi Rusia.
"Saya berada di sini. Kita tidak meletakkan senjata. Kita akan mempertahankan negara kita, karena senjata kita adalah kebenaran, dan kebenaran kita adalah bahwa ini tanah kita, negara kita, anak-anak kita, dan kita akan mempertahankan semua ini," tegas Zelensky dalam pesan videonya. (red/dtc)