![]() |
Plt Bupati Langkat H. Syah Afandin dalam dialog bersama tim Kementerian PUPR membahas tindaklanjut pembangunan Jembatan Sei Wampu, Stabat, Langkat. (foto/ist) |
UPAYA keras Plt Bupati Langkat H. Syah Afandin merampungkan proyek lanjutan pembangunan jembatan Sei Wampu, Stabat, Langkat, berbuah hasil. Pasalnya, proyek jembatan yang sudah terbengkalai 7 tahun tersebut akan dilanjutkan pembangunannya oleh pemerintah pusat. Hal ini tak lepas upaya Ondim dalam "menjeput bola" ke pemerintah pusat.
"Angin segar" ini disampaikan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Sumatera Utara melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian PUPR dalam pertemuan bersama Plt Bupati Syah Afandin di kantor Bupati, Selasa (23/3/2022).
Begitu mendapat kabar akan dilanjutkannya pembangunan jembatan Sei Wampu yang menghubungkan jalan lintas provinsi Sumut-Aceh, politisi PAN tersebut langsung menyampaikan terima kasih kepada Kementerian PUPR. "Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepeduliannya sehingga arus lalulintas Sumut-Aceh akankembali lancar," kata Syah Afandin.
Pertama di Sumut, Jembatan Sei Wampu Model Lengkung
Sementara itu, PPK Kementerian PUPR Munawar memaparkan, kehadiran timnya untuk menyampaikan tiga skala prioritas proyek pembangunan infrastruktur jalan di Jalinsum TA 2022 di wilayah Langkat. Adapun tiga proyek dimaksud yakni:
- Melanjutkan Pekerjaan Jembatan Sei Wampu, rampung akhir tahun 2022.
- Proyek reguler pemeliharaan jalan lintas Sumatera, sedang berjalan.
- Kontrak multi years 2 tahun anggaran, menggunakan alokasi dana surat berharga sariat negara (SBSN), dengan pagu sebesar Rp173 miliar, untuk rehab (Lapis ulang) jalan lintas sepanjang 39,5 kilometer, dari Besitang batas Provinsi Aceh, Tanjung Pura, dan Lingkar Luar Binjai.
"Saat ini hal itu (poin ketiga-red) masih dalam proses lelang LPSE Kementerian PUPR, semoga lelang dapat berjalan lancar sehingga pembangunan dapat direalisasikan pada tahun ini," kata Munawar.
Munawar mengakui, persetujuan proyek hasil desakan pemerintah daerah (Pemda) melalui kepala daerah dalam upaya menjemput bola, sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab kepala daerah terhadap masyarakatnya.
Sedangkan pelaksanaan reguler perawatan jalan raya, di prioritaskan dalam upaya menutup lubang, sebelum memasuki langkah peningkatan kapasitas atau perbaikan jalan secara utuh, ditargetkan rampung sebelum lebaran tiba.
Menanggapi progres pembangunan jembatan Sei Wampu yang juga merupakan salah satu rencana strategis Kementrian PUPR, Munawar mengatakan proyek tersebut saat ini berjalan dalam kontrak ketiga yang ditargetkan rampung akhir tahun 2022.
Lanjut Munawar, keterlambatan dalam pembangunan jembatan akibat terjadinya kelalaian penyedia jasa serta adanya wanprestasi, serta utamanya tingkat kesulitan pada pemasangan lengkung rangka jembatan.
"Sepertinya ini nanti juga menjadi salah satu ikon (land mark) di Langkat, karena jembatan Sei Wampu pertama di Sumatera Utara yang menggunakan model lengkung,"ungkapnya.
Munawar berharap peran serta dan dukungan pemerintah daerah dalam upaya pembebasan lahan, guna mempermudah pembangunan jembatan Sei Wampu, dan jembatan darurat pengganti untuk pembangunan penggantian jembatan CH Tanjung Pura pada tahun depan.
Ondim sapaan akrab Syah Afandin optimis dengan rampungnya jembatan Sei Wampu, akan memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat Sumut dan Aceh."Jika jembatan ini rampung secara otomatis jalur transportasi akan lancar dan ekonomi masyarakat pasti terbantu," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Ondim mamaparkan perbaikan infrastruktur di jalan lintas sumatera, khususnya Tanjung Pura - Stabat saat ini dalam proses perbaikan. Dalam tahun ini juga Jalan lintas Sumatera mulai dari perbatasan Aceh sampai perbatasan Binjai sedang dalam proses lelang anggaran sebesar 173 M dengan panjang penanganan Jalan sepanjang 39,5 Km, berupa perbaikan dan peningkatan Jalan (Overlay) aspal Hotmix. "Mari kita semua berdoa agar proses pembangunannya berjalan lancar," harapnya.(red/ril)