Gegara COD, Cewek Batubara Kena Tipu, Beli Handphone yang Datang Air Mineral

Sebarkan:

Afiza kecewa, pesan handphoen yang datang air mineral mini. (foto/ist)
BATUBARA (MM) - Diera digital semua keiginan berada di genggaman dengan sistem Cash on Delivery (COD). Jika ingin berbelanja kita dituntut waspada memilih supplier resmi supaya tak ter tipu. Seperti yang dialami Afiza, maksud hati membeli handphone baru, justru yang tiba sebotol air mineral ukuran mini. Wadidaw...!

Kisah getir yang menimpa Afiza, warga Desa Air Hitam, Kecamatan Datuk Limapuluh, Batubara, Sumatera Utara, bertepatan dengan libur nasional Hari Lahir Pancasila, Rabu (1/6/2022).

Siang itu,  Afiza sudah tak sabar menjemput handphone pesanannya melalui aplikasi Tiktok dengan akun "Store hp 12" sudah tiba di J&T Express yang berkantor di Desa Simpang Dolok.

Setibanya di ekspedisi Afiza mengambil pesanannya dan hendak membuka barang tersebut untuk mengetahui apakah barang pesanannya benar sesuai yang dipesan. Namun keinginan Afiza ditolak pegawai J&T Express, karena Afiza memesan dengan COD. Oleh karena itu dia disarankan agar membayar COD sesuai yang tertera Rp171.181.

Anehnya, di surat yang tertera disebutkan jumlah: I Pcs barang emas 128 GB. Walaupun merasa janggal, Afiza tetap membayar COD sesuai data. Kecurigaan Afiza ternyata benar, setelah dibuka betapa kagetnya perempuan berhijab ini ternyata kotak yang dibuka bukan berisi handphone, melainkan ari mineral mini merk Cleo.

Afiza-pun komplen ke pihak J&T Express. Oleh pegawai tersebut Afiza disarankan untuk menghubungi pihak penjual. Namun sayang, si penjual yang dihubungi berkali-kali tidak mengangkat.

Manager J&T Express Dub Batu Bara, Melza mengatakan bahwa kasus ini sudah ketiga kalinya terjadi. "Untuk kasus ini kami hanya bisa kasih saran agar si penerima langsung menghubungi si penjualnya/pengirim. Dan kasus seperti ini sudah yang ketiga kalinya bang. Kami akan laporkan keatasan kami biar ini segera ditindak lanjuti dan segera memberikan teguran kepada pihak tik tok," ujarnya.

Menyikapi persoalan ini, Ketua GM Pujakesuma Batubara, Ahmad Dwi Sakti Hidaya mengajak masyarakat untuk berhati-hati dalam berbelanja melalui aplikasi. "Jangan mudah percaya barang murah. Kita harus waspada," ujarnya.

Begitupun, sambung Ahmad Dwi, seharusnya pihak ekspedisi juga memperkuat kontrol setiap barang yang dikirimkan supplier ke konsumen. "Harusnya barang yang dikirim diperiksa ekspedisi apakah sesuai dengan yang tertera di surat. Jika tidak sesuai harus dikembalikan atau tidak dikirim. Konsumen harus benar-benar dilindungi," imbaunya.(bari)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com