Bupati Tapsel Doly Pasaribu menggendong bayi Panti Asushan.(foto/ist) |
Menurut pantuan wartawan, di Panti Asuhan Al-Hjirah, Dolly mencari teman lamanya, Alif seorang anak yang sebelumnya ditemukan di terminal dan mengalami keterbelakangan mental. Namun sayangnya Dolly tidak bisa bertemu, sebab, Alif sedang berada di luar.
Di Panti Amaliya At-Thohir, seorang anak menyodorkan dirinya untuk di gendong. Parroni Rasoki, seorang anak yang ditemukan dengan kulit yang terkelupas di usianya yang masih 5 bulan.
Ternyata, aksi tersebut dia lakukan dalam rangka memperingati HUT almarhum orangtuanya, Panusunan Pasaribu. "Alhamdulillah, Roni sudah semakin sehat. Semoga nantinya anak-anak Tapsel bisa mendapatkan perhatian orang tua. Dan bila ada keluarga mendapat musibah, tugas kita bersama untuk mengasuh semampu kita." tutup Dolly
Kepada wartawan, alumni Universitas Sumatera Utara (USU) itu menyebutkan, aksi mengunjungi anak yatim tersebut sudah kebiasaan orangtuanya semasa hidup. “Semasa hidup khusus di hari yang spesial, selalu mengajak keluarga untuk berbagi pada anak yatim, kebiasaan ini yang saya lanjutkan,”ujarnya kepada wartawan.
Lebih lanjut dia mengatakan, 22 Juni 1946 adalah hari kelahiran Almarhum Panusunan Pasaribu. “Sudah 2 tahun ayah “berpulang”, jadi ini sudah menjadi kebiasaan saya pribadi dalam rangka ikut melanggengkan ajaran dari orang tua,”ungkapnya.
Menurut Dolly, Almarhum Panusunan Pasaribu selama hidupnya berprinsip seribu teman kurang. Tak heran, almarhum selalu diterima oleh seluruh kalangan. Tak jarang, ketika pejabat Pemprov Sumut mengadakan kunjungan kerja ke Tapanuli Selatan para pejabat mengucapkan terima kasih dan bangga pernah diayomi almarhum.
"Para pejabat yang saya temui, terlihat secara ikhlas merasa bangga akan gemblengan almarhum. Dan seringkali mereka sampaikan bahwa Almarhum adalah tempat diskusi dan tempat bertukar pikiran."
"Mudah-mudahan Almarhum lapang dalam kubur dan tentunya saya bisa melanjutkan ajaran beliau untuk membangun Tapsel," tutup Dolly.(thoriq)