Bupati Batubara Ir.H. Zahir MAP, saat meninjau Kilang Padi Gapoktan Tunas Muda, Februari lalu. (foto:mm/dok) |
Medanmerdeka.com mencoba menelusuri laporan hilangnya 17 unit dinamo kilang padi di Mapolsek Limapuluh dan Polres Batubara. Mirisnya, kasus hilangnya dinamo yang menggegerkan Batubara pada Kamis 17 Februari 2022 lalu ternyata tak pernah dilaporkan ke aparat penegak hukum.
“Maaf bang, sampai saat ini laporannya tidak pernah ada di Polsek maupun Polres Batubara,” kata Kapolres Batubara AKBP Jose DJ, Fernandes melalui Kasubsi IPTU A.Sitorus, kepada medanmerdeka.com.
Sebagaimana diketahui, terhentinya operasional Kilang Padi Gapoktan Tunas Muda Desa Air Hitam, menjadi perhatian Bupati Batubara, Ir.H.Zahir MAP yang turun langsung meninjau kilang penggilangan didampingi Camat Datuk Limapuluh, Zamzamy Elwadip.
Kilang padi bernilai Rp1,3 miliar tersebut merupakan bantuan Dinas Pertanian Batubara pada tahun 2020. Tanpa setahu Bupati, ternyata mesin dinamo penggerak kilang padi yang sedari awal tak berfungsi maksimal hilang dari tempatnya.Beredar kabar, sejak diserahkan ke Gapoktan Tunas Muda, kilang ini hanya digunakan beberapa kali. Sejak itu tertududk karena tidak sesuai spesifikasi.
Kades Air Hitam, Basri yang ditemui medanmerdeka.com, Rabu (2/3/2022) mengatakan, hilangnya dinamo mesin penggerak setelah dirinya dikabari ketua Gapokan Tunas Muda, Ahmad Syafii pada Kamis 17 Maret 2022, lalu. "Dia melaporkan melalui telephone," kata Basri.
Basri selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Bhabinkamtibmas, Elijon yang kemudian datang ke kantor desa. Pertemuan juga disaksikan petugas PPL Pertanian, Adrian.
"Oleh petugas Bhabinkamtibmas kemudian petugas PPL disarankan untuk membuat laporan resmi ke Mapolsek Limapuluh pada Senin 21 Februari 2022, lalu," terangnya.
Oleh penyidik kepolisian, Basri dan petugas PPL disarankan untuk koordinasi dengan Distan terkait nilai kerugian. Namun hingga kini belum dijawab instansi terkait.(zainuddin zein)