Ir. H. Soekirman, (foto/ist) |
"Saya diundang hadir pada Pertemuan ALGOA Summit yang digelar pada 18 sampai 20 Juli 2022 minggu depan. Kehadirannya diminta untuk menyampaikan tentang perkembangan Pertanian Organik di Indonesia. Ia diundang sebagai member dari ALGOA," kata Soekirman kepada medanmerdeka.com, kemarin.
Dalam pertemuan ini Kata Soekirman, ada 5 Agenda SDGs dari 17 SDGs yang ingin dicapai. Dimana kelima agenda SDGs diantaranya, Tanpa Kelaparan, Kehidupan Sehat dan sejahtera, Air Bersih dan Sanitasi yang layak, Ekosistem Lautan, dan Ekosistem Daratan.
Bagaimana kelima agenda SDGs itu dapat ditransformasikan dalam sebuah kebijakan Pemerintah terkhusus bagi Indonesia terutama tentang pertanian organik. Ia melihat perkembangan Pertanian Organik masih belum mendapat perhatian. Sehingga pada pertemuan ini saya akan memperjuangkan kebijakan Pertanian Organik di Indonesia agar dapat diimplementasikan. Hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah yang telah menyepakati komitmen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Suistainable Development Goals-SDGs) yang berisi 17 tujuan hingga tahun 2030.
"Lewat Konferensi anggota ALGOA Summit ini Pertanian Organik harus menjadi agenda utama bagi Pemerintah di daerah masing-masing anggota ALGOA," ungkapnya.
Menurut Soekirman, pertemuan ALGOA Summit merupakan pertemuan yang ke 2, pertama kali telah dilaksanakan pada tahun 2019 lalu. Pertemuan ini mengangkat tema", Best Policies towards Transformation into Organic Agriculture”. Dimana Pertanian Organik tersebut menjadi bagian dari agenda dunia terutama di Asia menjadi kebijakan yang harus diterapkan bersama.
Pertemuan ini diprakarsai oleh IFOAM-Organics IFOAM-Organics Asia dan seluruh member Asian Local Goverment for Organic Agriculture (ALGOA)", imbuh Ketua Perhiptani Sumut tersebut. (rasum)