Ketua DPW KSBN Sumut, Ir. H. Soekirman. (foto/ist) |
Pengurus DPW KSBN Sumut yang dilantik, Ketua Ir. H. Soekirman, Sekretaris Agus Marwan, dan Bendahara Martina Silaban.
Soekirman mengatakan, dewasa ini kita khawatir adanya distrust, dengan munculnya budaya saling tidak percaya, saling curiga akan counter produktif terhadap pembangunan bangsa.
Berdasarkan informasi media sosial, sambungnya, ada 7 triliun dana desa digelontorkan setiap tahun. Apakah dana ini sudah mensejahterakan masyarakat? Justru kita sekarang risau dengan lunturnya budaya gotong royong, sebab semua kegiatan harus dibayar dengan uang. Dimana prinsip sambatan, rewang, marsiadapari, goro-goro aron, umpasa mulai tergerus sekarang ini," tanya Soekirman.
“Seandainya pohon terakhir telah ditebang, sungai terakhir telah kering, dan ikan terakhir telah mati, barulah kita menyesal dan sadar bahwa uang tidak bisa dimakan. Dimana kebudayaan tidak banyak orang yang peduli untuk memikirkannya. Padahal budaya adalah budi. Budi tempat berpijak, tempat tumbuhnya seni kehidupan, sehingga bumi yang sehat sama dengan budaya yang sehat yang akan menyuburkan ekonomi, sosial, politik, hukum, keamanan, keguyuban, dan unsur-unsur yang tumbuh di atasnya," kata Soekirman mengutip kata bijak budayawan.
Sambung Soekirman, budaya dan kebudayaan setiap tahun direstorasi. Pokok-pokok pemikiran budaya sejak tahun 2018 ditorehkan penggiat budaya, namun belum mengalami kemajuan yang signifikan, sehingga dikhawatirkan menjadi tumpukan buku tiada bermakna seperti apa wujudnya budaya leluhur kita seperti gotong royong, sambatan, marsiadapari, goro-goro aron, mufakat, dimana perginya kearifan lokal itu.
"Kita miliki manuskrip yang berserak, olahraga tradisional yang semakin tergerus dengan dunia online, sehingga kita perlu melakukan kajian tersendiri,"pungkasnya
Begitupun dengan kesenian kita, sekarang ini jalannya tersaruk-saruk, tertatih-tatih jalannya sendiri diantara tumpukan idealisme dengan kerisauan tentang masa depan kehidupannya.
Hadirnya KSBN di sini, ada pemangku negeri, ada orang-orang setengah gila untuk membangunkan kesadaran orang lain sampai lupa pada diri sendiri. “Inilah buah masak di pohon menunggu tangan-tangan mungil untuk memetiknya agar dapat diolah, dikemas agar buah itu memiliki citra rasa yang tinggi, dan tahan lama," ujar Soekirman.
Soekirman berharap kepada Ketua Umum dan Ketua Pembina untuk menaikkan kualitas kebudayaan dan kemanusiaan di Sumatera Utara.
“Melalui KSBN ini kita mengajak bahu membahu mewujudkan cita-cita kongres kebudayaan makna dari lahirnya Undang-undang Nomor:5 Tentang Pemajuan Kebudayaan. Sehingga lewat KSBN ini dapat bergerak mempersatukan seperti jarum yang menyakitkan tetapi justru mempersatukan," pungkas Soekirman.
Pelantikan DPW KSBN Sumut dihadiri Ketum DPP KSBN Pusat Mayjend TNI (Purn) Hendardji Soepandji Wagubsu Musa Rajekshah, Wabup Deli Serdang M Yusuf Siregar, Wabup Batubara Oky Iqbal Prima, Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution, Anggota DPRD Sumut Dimas Triadji, Paduka Sri Sultan Tuanku Akhmad Thala’a Syariful Alamsyah, Ketua Panpel St Adil Freddy haberham, Ketua 2 KSBN Sumut Choking Susilo Sakeh. (rasum)