Cegah Inflasi, Wali Kota Sibolga Minta Disperindag Intervensi Pasar

Sebarkan:

Wali Kota Sibolga JamaluddinPohan memimpin rakor TPID Kota Sibolha. (foto:mm/jhonny simatupang)
SIBOLGA (MM) - Wali Kota Sibolga, Jamaluddin Pohan, meminta kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Sibolga agar segera melakukan intervensi pasar untuk mencegah kelangkaan dan inflasi.

"Dalam rangka itu, saya harapkan juga kepada Disperindag agar berkoordinasi dengan pihak Bulog untuk menekan harga beras di pasar, khususnya beras medium bulog yang telah dijual Rp11.000/liter, sementara harganya Rp8.600/liter," kata Jamaluddin kepada Kadis Perindag Sibolga, Ramayana Tambunan, di Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Aula Nusantara Kantor Wali Kota Sibolga, Rabu (14/9/2022).

Selain itu, Jamaluddin selaku Ketua TPID Sibolga juga meminta sekaligus memerintahkan kepada pihak-pihak yang tergabung di dalam tim TPID Sibolga agar segera menggelar rapat membahas dan merumuskan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya inflasi dari hal-hal lainnya di Kota Sibolga atas naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya, kenaikan harga BBM secara otomatis memicu terjadinya inflasi.

"Iya Pak Assisten, gelar segera rapat selepas rapat ini, rumuskan masalah dan langkah-langkah yang akan diambil lalu sampaikan kepada saya untuk dilaksanakan dalam mengantisipasi dan mencegah inflasi di Kota Sibolga ini. Jangan Bapak Presiden melihat kita tidak ada aksi," tukasnya. 

Sebelumnya, beberapa pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Pimpinan instansi vertikal, seperti Bank Indonesia (BI), Bulog, BPS, Kepolisian dan Kejaksaan, yang hadir dalam rakor itu menyampaikan beberapa kondisi yang telah terjadi di tengah-tengah pasar dan lapangan atas dampak kenaikan harga BBM. 

Selain tarif angkutan yang telah mengalami kenaikan sekitar 15-20 persen, beberapa harga bahan pokok juga disebutkan mengalami hal yang sama, sekalipun beberapa harga bahan pokok dikatakan terlihat masih stabil, tapi kuantitasnya (jumlah) sudah mengalami pengurangan. 

Sementara sebelumnya, yakni Agustus 2022, Kota Sibolga dilaporkan mengalami deflasi sebesar -0,02% (mtm) atau inflasi sebesar 6,91% (yoy). Berdasarkan realisasi inflasi Agustus 2022 Kota Sibolga, andil inflasiterbesar, yaitu komoditas ikan diantaranya tongkol dan sisik untuk kelompok volatile food (VF), komoditas bahan bakar rumah tangga dan angkutan udara untuk kelompok Administered Prices (AP), serta kontrak rumah dan kepiting rajungan untuk kelompok Core Inflation (CI). (jhonny simatupang)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com