 |
| Pertikaian dalam keluarga mengakibatkan seorang tewas. (foto/ist) |
Kapolres Taput AKBP Johansan Sianuti melalui Kasi Humas AIPTU W Barimbing, mengatakan, pertikaian dalam keluarga ini terjadi Sabtu (15/10/2022) di Desa Silalitoruan, Kecamatan Muara, Taput.
Berdasarkan keterangan saksi, musibah itu terjadi ketika Eliptua bersama teman-temannya duduk di depan rumah. Tak lama kemudian, Marganti datang mengendarai sepedamotor. “Kenapa kau ambil barang dari rumahku,? Tanya korban, yang kemudian dijawab pelaku “Itu barang mamakku”. Barang yang diributkan tak lain adalah kompor gas elfiji.
Akibat jawaban pelaku, lalu korban mengajak ‘perang’ sambil mendorong pelaku dengan kedua tangannya. Saat itu pelaku tidak melawan karena merasa korban adalah abang kandungnya.
Namun perlakuan abangnya, dinilainya sudah kelewat batas dan sudah berencana mau mengambil “parang”. Pelaku lalu emosi dan mengambil gagang kampak yang ada pada saat itu di tempat kejadian dan memukul kepala korban dari belakang.
Akibat pukulan itu, korban terjatuh ke tanah dengan posisi telungkup. Selanjutnya pelaku pun memukul kembali kepalanya dua kali lagi hingga berlumuran darah dan akhirnya meninggal di TKP.
Informasinya, korban setelah tinggal di kampung sepulang dari perantauan, kerab membuat masalah pada ibunya dimana ia sempat tinggal bersama ibunya.
Karena perlakuan korban, lalu ibunya mengungsi untuk tinggal dirumah anak ke 3 nya di Kecamatan Muara, karena tidak sanggup tinggal bersama dengan anak sulungnya itu di rumahnya.
Setelah korban meninggal, lalu pelaku pun meminta abangnya yang lain agar dirinya diantar ke Polsek Muara. Saat ini pelaku sudah diamankan di Polres Tapanuli Utara untuk proses penyidikan selanjutnya. (mm/red)
