Tak Tersentuh Pembangunan, Warga sungai Ara Merasa Seperti Anak Tiri

Sebarkan:
Kondisi Jalan sungai Ara Merbau, Kecamatan Bunut, Pelalawan, berlubang dan becek, (foto:mm/ist)
PELALAWAN (MM) – Infrastruktur jalan sungai Ara Merbau, Kecamatan Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, bak kubangan kerbau. Kondisi kian parah, tatkala musim penghujan.

Sarman (36), mengatakan, akses jalan ke sungai Ara Merbau, belum pernah diaspal. Tahun 2021 Pemkab Pelalawan, hanya merapikan dan meratakan. Kondisi ini kembali hancur tahun 2022, saat intensitas curah hujan tinggi.

“Kami juga sudah berupaya membentuk tim peduli desa dan melakukan gotong royong. Tap ya terbatas, jalan yang rusak terlalu panjang,” kata Sarman, Sabtu (5/11/2022).

Sarman , dkk juga sudah menyampaikan langsung keluhan warga dengan Bupati Pelalawan, H. Zukri. Mereka berharap agar akses jalan sungai Ara Merbau sepanjang lebih kurang 6 Km agar diaspal tahun 2023. Namun, Bupati Pelalawan tidak memberi jawaban pasti, apakah pembangunan dapat dilakukan tahun depan. “Layak tidak layak jalan rusak ini tetap kita lalui, karena jalur ini akses utama menuju ibu kota,” kata Sarman.

Pihaknya juga mengimbau agar pelaku-pelaku usaha perkebunan agar mengurangi tonase ketika membawa hasil panen sawit, karena kondisi jalan sudah tak memungkinan menahan beban kendaraan.

Ia dan warga berharap penuh pembangunan infrastruktur jalan segera diperbaiki. Jika hal ini dilakukan secara otomatis akan meningkatkan ekonomi warga karena jalur membawa hasil pertanian lebih cepat ke kota. Hingga saat ini sungai Ara Merbau salah satu penyumbang sektor perkebunan sawit, karet dan ikan sungai Kampar. 

“Selama ini kami seperti dianak tirikan, semua perekonomian terhambat karena buruknya kualitas jalan untuk keluar masuk. Anak-anak sulit untuk berangkat dan pulang sekolah,” pungkasnya.

Dampak buruknya kualitas jalan ini sambung Sarman juga sudah pernah mengambil korban jiwa. Kala itu salah seorang warga mengalami sakit berat dan akan dibawa ke rumah sakit Pangkalan Kerinci. Namun karena kondisi jalan rusak sehingga menyita waktu, akhirnya warga yang sakit keburu meninggal dunia dalam perjalanan sehingga harus dibawa pulang kembali. (syahrudin)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com