 |
| Dandim 0212/TS, Letkol (Inf) Amrizal bersama Kasiintelrem 023/KS, dan Kapolres Madina, saat memberikan keterangan pers, Kamis (1/12/2022). (foto:mm/ist) |
Dalam kasus itu, Polres Madina sebelumnya mengamankan empat orang penambang illegal atau penambang liar dari daerah Batang Natal, Madina.
Menurut Amrizal, dari hasil kunjungannya bersama personil ke Polres Madina, diperoleh hasil bahwa tidak ada intervensi maupun keterlibatan prajurit TNI AD dalam dugaan kasus tambang emas ilegal yang sedang ditangani Polres Madina.
"Dari hasil konfirmasi langsung ke Mapolres Madina, ternyata memang tidak ada keterlibatan prajurit TNI AD dalam kasus yang sedang diselidiki itu. Maka itu, kami jelaskan kepada awak media bahwa tidak benar ada berita tentang ambil paksa terhadap oknum pelaku ilegal tambang emas di Batang Natal, Madina," ujar Amrizal.
Setelah mendapatkan kepastian bahwa tidak ada prajurit TNI AD yang terlibat, pihaknya juga, ungkap Amrizal, menerima penjelasan bahwa proses penyelidikan Polres Madina juga masih berjalan memintai keterangan terkait keterlibatan para terduga tersangka yang sedang diamankan.
"Jadi, sama sekali tidak ada keterlibatan personil TNI AD Kodim 0212/TS ataupun intervensi dalam kasus dugaan tambang emas ilegal di Madina," tegas Amrizal kembali.
Tentang penggunaan plat kendaraan dinas, Kasi Intelrem 023/KS, Letkol (Inf) Budhy Suradi, mengaku akan menelusuri dan mendalami lebih lanjut hal itu. "Karena, untuk mengeluarkan plat kendaraan dinas jabatan TNI AD tidak mudah diperoleh," ucap Budhy.
Sementara itu, Kapolres Madina, AKBP Reza, mengaku bahwa Polres dengan Kodim 0212/TS bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Madina akan tetap bersinergi dan tergabung satuan tugas (Satgas) Pemulihan Lingkungan Hidup. (jhonny simatupang)
