Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Wali Kota Siantar dengan Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP.
“Kesepakatan atau MoU yang kita tanda tangani hari ini dalam rangka saling membesarkan dan bersinergi antara dua instansi. Banyak yang bisa kita lakukan ke depan. UMSU siap bergandeng tangan, misalnya dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia staf dan pegawai di jajaran Pemko Pematangsiantar,” ujar Agussani dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu, Rektor juga memaparkan berbagai prestasi yang diperoleh mahasiswa UMSU, baik di bidang akademis, seni, bakat, dan olahraga. Termasuk prestasi perolehan Akreditasi Unggul untuk Perguruan Tinggi dan Akreditasi Unggul yang sudah diperoleh enam program studi dan dua di antara yang Unggul itu ada di FISIP UMSU, yakni Prodi Ilmu Komunikasi dan Kesejahteraan Sosial. Sementara satu prodi lagi di FISIP, yakni Ilmu Administrasi Publkik sudah memperoleh Akreditasi A.
Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani menyambut antusias MoU yang sudah dilakukan dan juga merasa senang dengan sambutan dan pelayanan dari UMSU. “Kampus ini tertata dengan baik, sarana prasarana juga lengkap. Pelayanannya juga bagus. Memang layak mendapat akreditasi Unggul,” ujarnya di sela-sela kegiatan.
Dalam kuliah umumnya berjudul Peran Politik Perempuan, Wali Kota Pematangsiantar menyampaikan beberapa hal yang dapat dilakukan dalam penguatan peran politik perempuan. Di antaranya memberikan pelatihan bagi perempuan anggota partai politik dan parlemen serta mendukung pengembangan aspirasi perempuan, memberikan pelatihan keterampilan dan kepemimpinan bagi perempuan anggota mahasiswi, masyarakat sipil, organisasi perempuan, dan jurnalis perempuan.
“Termasuk mendukung partisipasi perempuan dalam politik dan membangun kapasitas organisasi masyarakat sipil untuk mengadvokasi partisipasi perempuan dalam transisi politik dan proses pemerintahan,” jelas Susanti.
Dalam konteks politik, Wali Kota pun berharap kepada perempuan agar jangan takut berpartisipasi dalam politik. “Jangan takut. Perempuan harus saling mendukung, bersikap kritis. Selain itu tingkatkan terus pengetahuan, kapasitas, dan dan kualitas,” ujarnya.
Sebelumnya, Dekan FISIP UMSU Dr. Arifin Saleh, MSP, dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini adalah pembukaan Seminar Hasil Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) untuk Prodi Ilmu Administrasi Publik (IAP) dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Kesejahteraan Sosial. Para mahasiswa sudah PPL/PKL di berbagai instansi pemerintah dan swasta di Sumut. Khusus mahasiswa IAP, PPL nya sudah berlangsung akhir tahun lalu di berbagai instansi di jajaran Pemko Siantar.
“Kegiatan PPL/PKL ini sekaligus mengimplementasikan kurikulum SN-DIKTI dan juga Kurikulum Outcame Based Education (OBE) serta mendukung program pemerintah Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Hasil PPL/PKL itulah yang sekarang diseminarkan,” jelas Arifin.
Peserta kegiatan ini sebanyak 415 mahasiswa, yang terdiri dari Mahasiswa Ilmu Komunikasi sebanyak 392 orang, mahasiswa Kesejahteraan Sosial 60 orang, dan mahasiswa IAP sebanyak 63 orang. Kemudian melibatkan Dosen Pembimbing dan Dosen Penanggap sebanyak 45 orang.
Pembukaan Seminar Hasil PPL/PKL yang dilanjutkan dengan seminar per kelompok juga dihadiri Wakil Dekan 1 Dr. Abrar Adhani, M.IKom, Wakil Dekan 3 Yurisna Tanjung, MAP, Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Publik Ananda Mahardika, MSP dan Jehan Ridho, M.Si, Ketua.
Selain itu juga Sekretaris Prodi Kesejahteraan Sosial Mujahiddin MSP dan Sahran Sahputra, M.Si, Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi Akhyar Anshori, M. IKom dan Faizal Hamzah Lubis, M.IKom. Selain itu, hadir juga semua dosen tetap FISIP, tenaga kependidikan, dan perwakilan HMJ IKO, HMJ Kessos, dan HMJ IAP. (nasti)