Foto kalender yang dikirim ke Kades, dan Kepsek di Madina. (foto:mm/fadli) |
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, kalender tahun 2023 tersebut dibagikan melalui UPT Dinas Pendidikan atau Korwil untuk kepala sekolah serta Camat untuk kategori kepala desa. Pengakuan salah satu Korwil di Madina, kalender sudah dibagikan kepada kepala sekolah (Kepsek) dengan Rp 100 ribu/Pcs yang masing-masing sekolah menerima 4 hingga 5 Pcs kalender.
Korwil yang tak mau disebutkan namanya itu menerangkan, awalnya tiga orang penjual kalender inisial RB, NHL dan HSN datang ke kantor Korwil menawarkan kalender bertemplate foto kegiatan Bupati Madina H.M. Ja'far Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution.
Tapi, Korwil ini mengaku ketiga oknum itu tidak sempat membawa nama Bupati, Wakil Bupati maupun Dinas Pendidikan dalam penawaran. Mereka hanya menawarkan kalender dengan sedikit 'paksaan' tanpa ancaman, lalu meninggalkan di Kantor Korwil.
"Sudah saya bilang, kalau saya terbuka, saya suruh langsung ke sekolah-sekolah menawarkan kalender itu. Tapi mereka malah meninggalkan kalender tersebut di kantor, harganya Rp 100 ribu. Untuk pembayaran nanti pada saat pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahap awal," ungkapnya.
Sedangkan Korwil lainnya di wilayah Madina juga mengaku kalender tersebut sudah masuk ke kantor Korwil, namun yang menerima adalah staffnya.
"Tiba-tiba sudah ada kalender di kantor Korwil. Saya tahu karena honorer kita mengabarkan, soal harga belum saya ketahui. Siapa yang menjual atau mengadakan juga belum saya ketahui," terangnya.
Sementara itu, salah seorang Camat di Madina juga merasa kaget dengan keberadaan kalender di ruang kerjanya. Selain kalender bertemplate kegiatan kepala daerah, juga ditambahkan dengan buah buku sejarah Willem Iskander yang diketahui salah satu tokoh pendidikan berasal dari Kabupaten Madina.
Buku sejarah bentuk modul itu akan dibagikan kepada masing-masing kepala desa yang ada di Kecamatan itu. "Enggak ada komunikasi, sudah ada kalender dan buku Willem Iskander di ruang kerja saya," ucapnya.
Berbagai sumber yang telah diwawancarai wartawan mengaku pengadaan kalender dan buku ini dibagikan untuk seluruh wilayah wilayah di Madina.
Kepala Dinas Kominfo Madina, Martua Batubara melalui Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi, Sabaruddin Nasution yang dihubungi menjelaskan bahwa oknum yang dimaksud di atas sudah pernah meminta izin untuk mengambil dokumentasi kegiatan Pemda Madina.
"Iya, mereka pernah meminta kepada saya foto-foto kegiatan Pemda, saat itu saya izinkan untuk mengambil," ujar Sobar, Kamis (16/2/2023).
Ditanya soal kalender 2023 yang dibagikan oleh Diskominfo Madina kepada jajaran OPD dan Camat untuk seluruh Madina, ia menegaskan bahwasanya kalender itu dibagikan secara gratis."Kominfo punya gratis itu, bukan bayar," ujarnya. (fadli)