Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah. (foto:mm/ist) |
“Hebat luar biasa, Ka Nurni ini jugakan pelatih, wasit juga, (aktif) di dojang juga, artinya kemampuannya juga harus terus ditingkatkan tidak boleh stagnan, apalagi ini perempuan pertama dan satu-satunya di Sumut pemegang DAN V,” ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, Sabtu (4/2/2023).
Ijeck menambahkan, Sumut sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 perlu adanya upaya menjaga regenerasi atlet. Menurutnya, untuk melahirkan atlet-atlet berprestasi, peran pembina atau pelatih sangat besar.
“Saya sebagai Ketua Taekwondo Sumut menginginkan atlet-atlet berprestasi, regenerasi atlet, apalagi kita akan menjadi tuan tumah PON. Peran pelatih cukup penting, mudah-mudahan semakin banyak pelatih yang memegang High DAN di Sumut, khususnya perempuan,” harapnya.
Nurni berhasil lolos bersama lima rekan taekwondoin pria lainnya pada ujian sabuk hitam yang digelar Pengprov TI Sumut di GOR Badminton Cemara Asri, Deliserdang, Minggu (29/1).
Nurni mengaku naik ke DAN V penuh tantangan, butuh fisik, mental serta pengetahuan dan stamina yang mumpuni.
“Ada ujian praktik dan teori. Ujian praktik meliputi 14 basic movements, push up, sit up, scott jump. Ada tiga jurus poomsae yakni Pyeongwon, Taebek, dan Geumgang. Juga pemecahan kyukpa berlapis dengan teknik tinggi atau tendangan putar,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, ujian teknik hosinsul atau berpasangan dengan praktik teknik pukul, tendang, dan bantingan, serta sparing atau bertarung sesama level, termasuk siap berhadapan dengan rekan pria juga harus dilaluinya.
“Saya berterima kasih kepada orang-orang yang telah mendukung saya, keluarga, rekan, Ketua Pengprov Pak Ijeck, Ketua Pengkot TI Medan Pak Dany, dan semua yang tidak tersebutkan di sini satu per satu. Juga terima kasih kepada seluruh rekan taekwondoin Sumut, termasuk rekan-rekan yang telah memberikan dukungan moril saat pelaksanaan UKT ini,” ujar wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumut ini.
Diakui Nurni, kehadiran taekwondoin perempuan di Sumut masih minim di level High DAN. Ia berharap ke depan akan lebih banyak lagi peserta High DAN perempuan di Sumut, sehingga ada regenerasi untuk pelatih taekwondo perempuan senior.
“Di Sumut kita minim taekwondoin perempuan di level High DAN. Kita masih tertinggal dari Pulau Jawa yang sudah memiliki taekwondoin perempuan yang memegang High DAN hingga DAN VI atau lebih,” ujar Nurni, yang saat ini memegang lisensi wasit dan pelatih nasional, sekaligus aktif sebagai Pelatih Dojang Journalist Champion.
Ada 165 peserta yang mengikuti ujian kenaikan tingkat (UKT) sabuk hitam mulai DAN I hingga DAN V. Kualifikasi DAN V adalah tingkatan kelima, masuk ke level tinggi (High DAN) di olahraga beladiri yang berasal dari Korea Selatan tersebut. Pelaksanaan UKT DAN V sistem online pertama digelar di Sumut.
Sebelumnya, Penguji UKT Black Belt sekaligus Ketua Harian PBTI, Grand Master Anthony Musa Siregar, menyatakan bahwa taekwondo merupakan olahraga prioritas yang masuk Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Pelaksanaan ujian sabuk hitam yang digelar Pengprov TI Sumut kali ini merupakan penerapan UKT online pertama di Sumut menggunakan TIIS (Taekwondo Indonesia Integrated System) dan terdaftar internasional di system TCON Kukkiwon, Korea Selatan,” katanya.
Anthony berharap Sumut terus maju, bisa menembus turnamen internasional hingga level Olimpiade di masa mendatang. (jumhana)