Pake Dana BOS, Pelajar SD dan SMP Madina Ikut Test Kecerdasan Menalar

Sebarkan:
Gedung Dinas Pendidikan Kabupaten Madina, (foto:mm/ist)
MADINA (MM) - Pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) akan mengikuti test Intelligence Quotient (IQ) atau sederhananya disebut test kemampuan kecerdasan menalar. 

Manajer Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dinas Pendidikan Madina, Fuad mengatakan bahwa Test IQ itu dianggap perlu untuk mendeteksi minat dan bakat siswa guna pembinaan lebih lanjut. 

"Ya benar, akan ada test IQ untuk seluruh pelajar kelas III, IV, V dan VI SD serta kelas VII,VIII dan IX SMP. Tujuannya yaitu untuk mengetahui minat dan bakat, sehingga lebih mudah untuk mengklasifikasikan siswa. Apalagi kalau ada perlombaan antar siswa," kata Fuad. 

"Untuk biaya ujiannya yaitu Rp. 125.000 (Seratus dua puluh lima ribu rupiah) per siswa, dan dananya akan diambil dari dana BOS," lanjut Fuad. 

Test IQ akan dilaksanakan di sekolah masing masing dengan menghadirkan penguji yang tergabung dalam lembaga yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Madina. "Kita bekerja sama dengan lembaga yang membidangi, dan penguji akan hadir di sekolah sekolah untuk melakukan pengujian langsung kepada siswa," ujarnya. 

Saat disinggung nama lembaga pelaksana test IQ, Fuad mengatakan bahwa dirinya lupa nama lembaganya. 

Terkait kesiapan sekolah mengenai pelaksanaan tersebut, Fuad mengatakan kalau sampai saat ini tidak ada pihak sekolah yang menolak. "Tidak ada yang menolak? Kalau menolak, alasannya apa? Sebagian sudah ada yang berjalan, yaitu di Kecamatan Panyabungan," pungkas Fuad. 

Dan ketika dikonfirmasi kembali pada Rabu (1/3/2023) melalui aplikasi WhatsApp mengenai nama lembaga, Fuad hanya membalas "Lembaga Pelatihan Persiapan Olimpiade dan Lomba Prestasi". 

Sementara di lain pihak, salah satu Kepala Sekolah Dasar (SD) yang tidak bersedia disebutkan namanya ketika dikonfirmasi mengenai pelaksanaan Test IQ tersebut justru mengeluhkan kegiatan tersebut karena nominalnya dianggap terlalu tinggi dan terkesan terlalu dipaksakan. 

"Benar ada test IQ, tapi belum giliran kami. Kalau boleh jujur, kami juga belum siap, mengingat sekolah kami masih ada keperluan lain yang lebih urgen. Tapi ya bagaimana lagi, kalau kami menolak, sedangkan sekolah yang lain menerima, kan lain juga pak," ujarnya. (fadli)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com