Harga Beras Naik, Warga Nias Selatan Menjerit

Sebarkan:
ilustrasi beras.
NIAS SELATAN (MM) - Di tengah situasi ekonomi yang masih sulit, masyarakat semakin terjepit dan menjerit akibat harga beras yang terus melejit naik. 

Sama halnya di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, dalam sebulan terakhir harga beras melonjak signifikan. Hal itu membuat masyarakat kecilpun menjerit kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Salah seorang pedagang beras di Teluk Dalam, Nias Selatan, yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan bahwa sejak sebulan terakhir beras mengalami tiga kali kenaikan harga, Selasa (19/9/2023). "Kenaikan harga dalam beberapa minggu ini kurang tau saya penyebabnya, kalau masalah kesediaan atau stok beras tetap ada suplai dari luar daerah," katanya. 

Hasil pantauan di pasar, harga beras melonjak signifikan, seperti: beras premium 888 berat 30 Kg/zak dari harga Rp 360.000 menjadi Rp 420.000, beras premium Bintang 5 berat 25 Kg/zak dari harga Rp 320.000 menjadi Rp 365.000. Begitu juga harga beras medium ikut naik. 

Sementara di pasar-pasar tradisional, harga beras lokal, semula Rp 19.000/tumba (setara 2 Kg) menjadi Rp 29.000/tumba. Ina Sauli Zidomi (49), seorang janda, mengeluhkan atas melambungnya harga beras. Sebagai janda dan ibu rumah tangga merasa sangat terbebani atas kenaikan tersebut.

"Dalam situasi seperti ini, kami sebagai rakyat kecil hanya bisa mengeluh dan memohon kepada Pemerintah untuk mencari solusi terkait melonjaknya harga beras ini," sebut Ina Sauli. 

Di tempat terpisah, Ketua DPC Pemuda Peduli Nias (PPN) Kabupaten Nias Selatan, Heldis Loi, meminta pemerintah agar turun ke pasar untuk mengontrol stabilitas harga beras serta ketersediaan sembako, sebab harga beras saat ini cukup mencekik masyarakat kalangan menengah kebawah. 

Menurutnya, kenaikan harga beras tersebut akan menjadi masalah besar bagi masyarakat jika tidak segera ditinjaklanjuti, karena beras merupakan kebutuhan pokok yang paling mendasar.

“Harus segera ada langkah-langkah yang konkret dari pemerintah daerah atas kenaikan harga beras yang saat ini menjadi keluhan masyarakat," ujar Ketua PPN Nias Selatan. 

Heldis Loi meminta Pemerintah  untuk secepatnya melakukan pengendalian harga beras dengan melakukan operasi pasar murah, agar kenaikan harga beras tersebut bisa teratasi.

"Kita berharap kepada Pemerintah Kabupaten Nias Selatan agar dapat melaksanakan operasi pasar murah, jangan sampai kenaikan harga tersebut tidak terkendali nantinya. Pemerintah harus cepat tanggap mencari solusi karena sangat memberatkan rakyat kecil", ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nias Selatan, F. Martin Ley, saat dihubungi via pesan WhatsApp, Selasa (19/9/2023), menyampaikan bahwa kenaikan harga beras ini terjadi secara nasional, bukan hanya di Nias Selatan. "Kenaikan harga beras ini bukan hanya terjadi secara lokal tapi ini terjadi secara nasional", ungkapnya. 

Martin Ley menyebut bahwa pihaknya akan monitoring terus harga beras ini dan berkoordinasi dengan Pemerintah Propinsi melaporkan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini.

Terkait operasi pasar murah, Kadis Perindag itu mengatakan bahwa pemerintah ada rencana menggelar operasi pasar murah. "Iya kita ada rencana tapi semuanya tergantung situasi dan kondisi serta Dasar Hukum yang kuat untuk melaksanakan kegiatan operasi pasar murah ini dan juga harus ada koordinasi dengan Dinas-Dinas dan instansi terkait lainnya", pungkasnya. (Loi)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com