TPID Sibolga Gelar Operasi Pasar Murah

Sebarkan:
Wakil Walikota Sibolga, Pantas M Lumban Tobing, Kepala KPw BI Sibolga, Yuliansah Andrias, Kepala Bulog Sibolga, Ahmad Fadly, dan Satgas Pangan, meninjau OPM di Kelurahan Aek Muara Pinang. (foto:mm/jhonny simatupang)
SIBOLGA (MM) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sibolga menggelar operasi pasar murah (OPM) khusus beras dan gula pasir selama dua hari, Jumat dan Sabtu (22-23/9/2023).  OPM itu digelar di 12 titik atau di 12 kelurahan yang tersebar di 4 kecamatan di Kota Sibolga. 

Wakil Wali Kota Sibolga, Pantas M Lumban Tobing, mengatakan OPM khusus beras dan gula tersebut dilakukan untuk mengendalikan harga kedua bahan kebutuhan pokok tersebut. 

Kedua bahan kebutuhan pokok tersebut sebelumnya diinformasikan dan dikhawatirkan akan mengalami kelangkaan karena dampak dari cuaca panas Elnino yang tengah melanda Indonesia. 

"Maka itu, kita lakukan intervensi (campur tangan), jangan sampai harga kedua bahan kebutuhan pokok ini, terutama beras, mengalami kenaikan. Bahkan intervensi pasar ini akan kita lakukan sampai akhir 2023 atau setiap bulannya," ungkap Pantas menjawab wartawan di sela peninjauan beberapa pasar murah TPID yang dilaksanakan oleh Pemkot Sibolga melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Sibolga, Jumat (22/9/2023).

Pantas yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Sibolga ini juga, tidak memungkiri jika harga jual kedua bahan kebutuhan pokok dalam pasar murah TPID Sibolga itu dihargai relatif lebih rendah dari harga pasar. Semisal beras ukuran 5Kg, dijual seharga Rp53.000 atau lebih rendah sebesar Rp2.000 dari harga pasar sebesar Rp55.000. "Begitu juga dengan gula pasir, dijual dengan harga Rp14.000/kg atau lebih rendah dari harga pasar sebesar Rp16.000/kg," sebutnya. 

Hal senada disampaikan Kepala KPw BI Sibolga, Yuliansah Andrias, yang turut serta dalam peninjauan OPM TPID bersama Wakil Wali Kota Sibolga itu. Yuliansah bahkan tidak menampik bahwa saat ini ada indikasi tekanan harga terhadap kedua bahan kebutuhan pokok tersebut. 

Maka itu, dia pun mengapresiasi OPM TPID yang dilaksanakan oleh Pemkot Sibolga tersebut, karena kegiatannya bertujuan untuk meredam gejolak harga yang dapat menganggu daya beli masyarakat.

"Harapan kita cuma kepada masyarakat, supaya tidak khawatir akan kelangkaan bahan pangan, karena TPID bersama Satgas Pangan akan tetap berupaya untuk mengendalikannya. Tetaplah berbelanja seperti biasa. Barang tetap ada dan harga dijamin oleh pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya, dalam upaya mendukung OPM TPID Sibolga untuk mengendalikan harga beras dan gula pasir tersebut, Perum Bulog Sibolga sedikitnya mengelontorkan 5 ton beras medium kualitas premium dari total 1.800 ton stok beras yang tersedia di gudang Bulog Sibolga dalam OPM TPID Sibolga tersebut, ditambah 2 ton gula pasir. 

Bahkan, selain menggelontorkan beras dan gula serta terlibat dalam OPM TPID Sibolga tersebut, Perum Bulog Sibolga sebagai pelaksana yang membantu menjaga inflasi juga, senantiasa melakukan OPM secara masif atau secara terus menerus ke pasar tradisionil yang ada di Kota Sibolga.

"OPM secara masif ini kita laksanakam melalui Rumah Pangan Kita (RPK) binaan Bulog Sibolga yang ada di pasar-pasar tradisionil Kota Sibolga tersebut," tukas Kepala Bulog Sibolga, Ahmad Fadly, yang juga turut serta dalam peninjauan OPM TPID Sibolga yang dilakukan oleh Wakil Wali Kota Sibolga tersebut. (jhonny simatupang) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com