TOBA (MM) - Tradisi masyarakat Batak (Bangso Batak), Tulang (adik atau kakak lelaki dari istri) bisa juga disebut Paman, Merupakan kasta tertinggi dari Batak merupakan pelindung dan penyambung berkat dari Sang Pencipta dimana akan mendoakan bere (ponakan) untuk mendapatkan berkat, rezeki dan kehidupan yang lebih layak dan bahagia.
Namun berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan JR (21) merupakan Tulang (Paman) dari sebut saja Mentari (7), merupakan anak dari kakak perempuannya. Sejak Oktober 2022 melakukan pencabulan secara rutin dengan pengancaman.
Terbongkarnya perbuatan pelaku, ketika korban mengeluhkan rasa sakit pada pahanya kepada neneknya, selanjutnya menceritakan kepada ibu korban, TA (29). Kemudian ibu korban langsung membuat laporan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Toba tanggal 8 Agustus 2023.
Kasat Reskrim Polres Toba, Iptu Wilson Panjaitan menerangkan, JR (21) tinggal serumah dengan kakak perempuannya, ketika kakaknya tidak berada di rumah kesempatan itu dilakukannya dengan berbuat bejat terhadap ponakannya, dengan mengajak ke lantai dua (loteng) rumah, terakhir perlakuan cabul dilakukan korban pada 5 Agustus 2023 di Balige.
"Penolakan dari korban sempat terjadi, tetapi dari segi fisik dan ancaman korban tidak berdaya. Setiap kali selesai dilakukan pencabulan korban diberi uang Rp.5000 sambil diancam akan di pukul bila memberitahukan kejadian tersebut," terang Wilson.
Untuk pasal yang dikenakan terhadap pelak, pasal 82 Ayat (1) jo pasal 76 E Undang - Undang RI Nomor 17 tahun 2016, tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang - Undang Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang - Undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang - Undang RI Nomor 23 tahun 2022, tentang Perlindungan Anak.
"Atas perbuatannya, pelaku akan di pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak 5 (lima) Miliar," kata Kasat Reskrim. (Nimrot Acon)
