Foto: Insiden pecahnya jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, mengakibatkan satu wisatawan tewas. (Anang Firmansyah/detikJateng) |
Kaca yang berada di sisi timur tiba-tiba pecah saat empat wisatawan sedang berswafoto. Saat berkunjung ke lokasi tersebut, mereka terbagi menjadi dua rombongan. Satu rombongan yang berjumlah tujuh orang berada di sebelah barat. Sedangkan empat rombongan lainnya tengah berswafoto di sisi timur dekat dengan pintu keluar.
"Setelah melaksanakan sesi selfie pemotretan rombongan berjalan di atas jembatan kaca menuju pintu keluar. Seketika satu lembar kaca pijakan pecah sehingga dua korban tergantung di besi landasan kaca yang pecah serta dua lainnya terjatuh ke dasar tanah dengan ketinggian sekitar 15 meter," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi dilansir detikJateng, Rabu (25/10/2023).
Melihat kejadian tersebut para saksi dan pengelola wisata menolong para korban dan membawa ke-4 korban ke luar lokasi wisata. Lalu dua korban yang tergantung mengalami luka ringan dan diobati di lokasi area wisata.
"Sedangkan untuk dua korban terjatuh dibawa ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto untuk penanganan lebih lanjut. Namun satu korban atas nama FA meninggal dunia di RS," jelasnya.
Sementara itu, Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu menjelaskan pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pendataan. Untuk sementara lokasi tersebut ditutup.
Jembatan Pakai Kaca Tempered, Ketebalan 12 Mm
Insiden pecahnya jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, mengakibatkan satu wisatawan tewas. Tim dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas turun tangan memeriksa jenis kaca yang digunakan.
"Kita lihat jatuhnya kaca yang pecah bukan pada konstruksi. Baru melihat jenis kaca dan tipe kaca tempered," kata Petugas DPU Bidang Penataan Bangunan Imam Wibowo kepada wartawan, dilansir detikJateng.
Tim DPU juga mengukur ketebalan kaca yang digunakan. Dari pengukuran tersebut didapati ketebalan kaca berukuran 12 milimeter.
"Ini ketebalannya 12 milimeter. Kita akan ukur ketebalan secara detail. Tiap kaca beda perlakuan sendiri apakah pecahnya jadi serpihan atau lempengan," terangnya.
Meski begitu, Tim DPU belum bisa memastikan penyebab pecahnya jembatan kaca tersebut. Sebab, menurut Imam, hal itu masih perlu pemeriksaan mendalam.
"Penyebabnya sendiri belum tahu tapi kaca yang pecah adalah satu lempeng ukuran kaca 122,4 cm. Karena jatuh kaca pecah, jadi kita lebih fokus meneliti kacanya terlebih dahulu. Kami tidak meneliti konstruksi secara umum," jelasnya.(mm/dtc)