![]() |
Direktur Perumda Tirta Nauli Sibolga, Khairunnas Panggabean (tengah) saat memberikan keterangan pers, Jumat (22/12/2023). (foto:mm/jhonny simatupang) |
Karyawan tersebut diketahui bernama Hasiholan Tua Sibarani (23), warga Jalan Ketapang, Kelurahan Sibolga Ilir, Kecamatan Sibolga Utara.
Hasiholan meninggal dunia setelah truk tangki pengisi air yang ditumpanginya tercebur ke dalam perairan laut Pelabuhan Sibolga, Kamis (21/12/2023) sore.
Truk tangki tersebut dikemudikan oleh rekannya, Irfansah Sitanggang, yang juga karyawan Perumda Tirta Nauli Sibolga. Irfansah sendiri selamat dari peristiwa nahas itu.
Direktur Utama (Dirut) perusahaan itu, Khairunnas Panggabean, mengakui bahwa pihaknya (Perumda Tirta Nauli Sibolga) sangat berduka atas kejadian itu. Seorang karyawan mereka, Hasiholan Tua Sibarani, meninggal dunia ketika sedang melaksanakan tugas.
"Jasad korban berhasil dievakuasi sekira pukul 20.00 WIB dan kami serahkan langsung kepada pihak keluarga korban di Gang Senggol, Jalan Ketapang,” kata Khairunnas dalam konferensi persnya, Jumat (22/12/2023).
Khairunnas yang dalam konfrensi pers itu di dampingi sejumlah pejabatnya, di antaranya Ridwan Siahaan selaku Kabag Tehnik, Suganda selaku Kabag Hubungan Langganan dan Dedi Suprianto selaku Adm Keuangan, membenarkan paska peristiwa itu, pihaknya dari Perumda Tirta Nauli Sibolga langsung turun ke lokasi menyaksikan proses evakuasi yang dilakukan oleh tim Basarnas, Kepolisian, dan BPBD Sibolga. Bahkan sebagai bentuk duka juga turut serta mensalatkan dan mengebumikan jenajah korban di Kecamatan Kolang yang berjarak sekitar 23 Km dari Kota Sibolga.
"Dan sebagai tanggung jawab dan kewajiban perusahaan, Perumda Sibolga segera merealisasikan apa yang menjadi hak korban, seperti, pesangon, uang duka dari perusahaan, tali asih dari karyawan, AJB Bumi Putra, jaminan hari tua BPJS Ketenagakerjaan, dan Simponi BRI. Totalnya kurang lebih Rp 112 juta," ungkap Khairunnas.
Namun, Khairunnas sedikit kecewa, karena pihaknya belum bisa memastikan kapan jaminan kematian atas kecelakaan kerja korban bisa keluar dari BPJS Ketenagakerjaan, lantaran masih ada administrasi yang harus dipenuhi. "Ini akan menyusul diserahkan kepada pihak keluarga,” katanya.
Peristiwa nahas yang merenggut nyawa Hasiholan, Karyawan Perumda Tirta Nauli Sibolga tersebut terjadi ketika armada mobil tangki air milik Perumda Tirta Nauli Sibolga bermaksud hendak mengisi air untuk kebutuhan kapal di dermaga Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I Sibolga.
Kebetulan, instalasi jaringan air di pelabuhan tersebut sedang terkendala, sehingga tidak efisien untuk mengisi kapal. Sehingga, Perumda Tirta Nauli Sibolga mengambil solusi dengan mengerahkan mobil tangki air untuk memenuhi kebutuhan kapal di pelabuhan.
Dari rekaman CCTV yang beredar lewat media sosial, terlihat mobil tangki air yang dikemudikan Irfansah sedang mundur untuk mendekatkan posisi mobil ke kapal. Namun, ban belakang sebelah kiri mobil jatuh dari ujung dermaga dan mengarah ke laut.
Karena muatannya yant berat sekitar 5 ton, mobil seketika itu juga tercebur ke laut. Sementara kedua korban, Irfansah dan Hasiholan masih berada di dalam mobil.
“Sesuai pengamatan kami, kaca mobil sebelah kanan terbuka, sehingga sopir (Irfansah Sitanggang) dapat keluar dan berhasil menyelamatkan diri. Tapi kernetnya (Hasiholan Tua Sibarani) tidak sempat keluar dari mobil,” ujar Khairunnas.
Khairunnas membenarkan, sang sopir, Irfansah, saat ini sedang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian dari Polres Sibolga. Dan secara fisik, Irfansah terlihat sehat, namun Irfansyah sempat mengalami syok berat paska kejadian.
"Harapan kita, kiranya persoalan hukum terhadap kasus ini dapat dibawa ke arah restorative justice. Pasalnya, kedua belah pihak telah menerima kenyataan sesuai kondisi yang ada. Pihak keluarga juga sudah menyatakan ikhlas, bahwa anaknya gugur dalam bertugas. Bahkan, sang sopir kami bawa langsung bertemu dengan orang tua korban dan sudah saling memaafkan,” pungkas Khairunnas. (jhonny simatupang)