Pelaku Wisata Toba Harus Lebih Kreatif Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan

Sebarkan:

 

TOBA (MM) - Struktur alam di Kabupaten Toba sudah terbentuk dengan segala nuansa keindahan yang terbilang sempurna untuk tujuan pariwisata, bentangan danau yang luas yang dikelilingi gunung sehingga dapat menyejukkan setiap mata yang memandang. Untuk menyeimbangkan atau menyempurnakan nuansa indah itu, dibutuhkan karya - karya kreatif sehingga kepuasan wisatawan terwujud lebih sempurna.

Belum lama, menurut Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toba, Patar Harianto Marpaung, sektor pariwisata sudah seharusnya berdampak terhadap ekonomi masyarakat apabila secara serius menggeluti dan memahami bidang kepariwisataan terlebih bagi pelaku - pelaku wisata sendiri.

Diterangkannya, sekitar 17 poin subsektor bidang ekonomi, kreatif dan lima diantaranya sudah mampu untuk mendongkrak kunjungan pariwisata melalui kolaborasi seluruh stokeholder di Toba antara pemerintah, bisnis, komunitas, akademis dan Jurnalis dengan media massanya untuk mengembangkan sektor Kriya, Kuliner, Seni Pertunjukan, Fashion dan Photography.

Kabupaten Toba memiliki seluruh potensi pariwisata yang pantas dikembangkan karena memiliki keunikan rempah seperti tanaman endemik andaliman untuk kuliner, seni pahat atau ukiran yang disebut Gorga Batak belum lagi situs - situs peninggalan sejarah letusan gunung Toba yang layak di eksplorasi melalui kreatifitas untuk menambah daya tarik pariwisata.

"Salah satu yang menjanjikan digeluti masyarakat, khususnya pelaku wisata dan UMKM dengan berkreasi dengan kreatif membuat kerajinan tangan dengan motif budaya Batak dan ragam kuliner berbahan andaliman. Sehingga selain menikmati alam, wisatawan dimanjakan dengan budaya dan kuliner khas Toba untuk dinikmati pelancong, dampaknya menghasilkan dampak ekonomi yang menjanjikan.

Lanjut dia, kekuatiran kita masyarakat Batak khusunya Kabupaten Toba, sangat mudah menyerap budaya luar, berdampak sangat negatif sehingga bisa saja melupakan budaya (culture), ciri khas kulinernya dengan mengadopsi pola hidup dan kuliner luar agar terlihat lebih tren dalam mengikuti perkembangan jaman.

"Sementara daya jual daerah wisata adalah keunikan dari budaya, kuliner dan lain sebagainya yang unik dan tidak dimiliki daerah lain. Keunikan yang langka tersebut merupakan daya jual yang tinggi untuk satu daerah  pariwisata yang menjadi kerinduan wisatawan untuk kembali melancong menghabiskan uangnya untuk mendapatkan kepuasan," imbuh Patar.

Sambungnya, salah satu contoh dimana kuliner turunan dari andaliman sangat beragam yang tidak ditampilkan seperti, arsik, naniura , natinombur, saksang, tanggo - tanggo, Dali ni horbo, sasagun dan lainnya tentu dapat dijadikan ikon kuliner yang harus dicicipi setiap pengunjung yang meminatinya.

"Sampai saat ini masyarakat tidak memberikan gambaran di pusat jajanan obyek wisata dengan sajian kuliner khas Batak, untuk memulai kecintaan terhadap kuliner sendiri. Untuk dicintai orang terlebih dahulu kita harus mencintai kuliner kita, sebab promosi terbaik dimulai dari diri kita mencintai produk dan budayanya," pungkasnnya

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toba, khususnya bidang Ekonomi, Kreatif mengajak seluruh warga Toba untuk menampilkan seluruh ciri khas yang dimiliki orang Batak sehingga menggambarkan keunikan yang tidak pernah dimiliki bahkan akan dimiliki daerah lain juga tidak ada kesempatan. Untuk menghasilkan daerah pariwisata yang tidak akan ditemui selain di Kawasan Danau Toba, khususnya Kabupaten Toba. (Nimrot)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com